Didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombespol Mohammad Iqbal, Unggung melihat secara langsung puluhan layar monitor di ruang command center yang dioperasikan oleh para operator.
Unggung juga mendapat penjelasan bahwa setiap sudut Kota Surabaya bisa terpantau melalui command center, terutama untuk memantau arus lalu lintas. Namun monitor dari sorotan cctv itu juga bisa untuk mengantisipasi kejahatan.
Karena itu pula lah respons dari command center juga diperlukan bila ada laporan terkait lalu lintas ataupun kejahatan.
![]() |
Kepada Iqbal, Unggung meminta tiga tempat untuk dijadikan lokasi latihan, terutama aksi unjuk rasa. Tentu saja pelatihan di lokasi itu akan terpantau melalui command center sehingga bisa dilihat perkembangannya.
"Dalam pelatihan, anggota harus paham siapa berbuat apa dan kepada siapa," kata Unggung.
Unggung melihat command center sebagai tempat pelatihan yang sifatnya tactical dalam bentuk digital. Unggung memuji pengembangan tactical yang terwujud dalam bentuk digital ini oleh Iqbal.
"Ini seperti di Makassar, tapi Surabaya lebih bagus, lebih canggih" tandas mantan Kapolda Jatim ini.
Sebelum Unggung, ada sejumlah pejabat yang telah datang dan melihat command center. Mereka adalah Menpan RB Asman Abnur, Irwasum Polri Komjen Pol Dwi Priyatno, dan Kakorlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa. Respons mereka positif terhadap command center Polrestabes Surabaya. (iwd/fat)