"Segel, segel dan tutup kantor gojek sekarang juga," teriak sejumlah tukang becak di lokasi, Rabu (25/10/2017).
Aksi paksa segel kantor gojek ini buntut ketidakpuasan terkait jawaban Pemkot Kediri. Ojek berbasis aplikasi online dianggap menjadi penyebab turunnya penghasilan tukang becak.
"Pemkot bilang ini (Gojek) tak berizin, tapi kenapa Mas Abu tak berani menutup. Ada apa ini, saya kecewa dengan wali kota," kata Kusairi, koordinator aksi.
Karena dihalang-halangi polisi, massa akhirnya memilih mundur. Namun mereka akan menurunkan paksa penumpang yang sedang order gojek.
"Kami membubarkan diri, tapi saya harap gojek jangan beroperasi dulu, kalau ada gojek angkut penumpang, itu risikonya," tegas Kusairi.
Massa sempat melakukan aksi ke kantor Pemkot Kediri dan ditemui perwakilan Dinas Perhubungan, Dinas Penanaman Modal serta Satpol PP Kota Kediri. Pemkot menjanjikan akan mempertemukan kedua pihak, gojek dan becak serta ojek konvensional. Tak puas jawaban tersebut pendemo langsung menuju kantor perwakilan gojek Kediri.
"Kami selaku pemerintah telah menunjukkan hasil dari permintaan becak sebelumnya, bahwa pihak gojek akan menemui perwakilan becak dalam waktu dekat," tambah Apip Permana, Kabag Humas Pemkot Kediri.
Dari pantauan detikcom, kantor perwakilan gojek Kediri sudah tertutup dan terkunci saat pendemo dan polisi datang. (fat/fat)