.webp)
"Mahasiswa harus belajar memanfaatkan kesempatan yang ada. Sebab, ke depan akan menjadi lebih maju lagi, dampaknya semua menjadi terhubung tanpa batasan ruang dan waktu. Ambil ilmu sebanyak-banyaknya demi kebutuhan penciptaan inovasi-inovasi baru dan Jangan ragu untuk belajar dari banyak sumber," kata Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Dimyati saat Huawei ITS Tech Day bertema "Smart City for Smart Living, dalam rilisnya, Senin (23/10/2017).
Dimyati mengaku kini Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sudah menggunakan gadgetnya untuk mengontrol dan mengendalikan sesuatu. Jika Kota Surabaya menjadi smart city dan masyarakatnya sudah terkoneksi jaringan IT melalui berbagai fasilitas dan prasarana, maka mahasiswa harus belajar sebanyak-banyaknya untuk menciptakan inovasi baru.
"Dengan acara ini, tampaknya sangat mengena dan sudah cocok bagi ITS mendukung Kota Surabaya menjadi Smart City. Dan mahasiswa di masa depan wajib menciptakan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan masyarakat," tegas Dimyati.
Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana mengakui era digital Smart City memiliki satu kata kunci, yakni inovasi.
"Kembangkan kreativfitas dalam berinovasi dan hasilkan terobosan baru yang mampu membuat Kota Surabaya menjadi smart city. Dan kami mendukung mahasiswa untuk lebih berani dan terbuka untuk belajar dan berinovasi," tambahnya.
Sementara Direktur Sumber Daya Manusia Huawei Indonesia, Dani K Ristandi mengaku tech day merupakan roadshow ketujuh dan ITS merupakan kampus terakhir yang digandeng Huawei Indonesia.
"Kami berupaya mendampingi dan membuka seluas-luasnya bagi mahasiswa berinovasi. Kami juga berbagi pengetahuan perkembangan teknologi terkini dan pemanfaatannya bagi masyarakat," tegasnya. (fat/fat)
