Usaha Sri Wahyuni memberdayakan jajanan desa rupanya tidak sia-sia. Hasil olahan UD Lembah Hijau yang dikelolanya, mulai keripik jagung, mbothe (umbi talas), hingga keripik sukun, mengisi rak berbagai toko ritel modern. Padahal, sebelum membuka UD Lembah Hijau di Kecamatan Kedungpring, Yuni hanya memasarkan produk olahannya terbatas di sekitar tempat tinggalnya.
"Awalnya saya berjualan aneka jajanan ndeso ini mulai tahun 2006, itu pun hanya saya pasarkan di sekitar kampung tempat saya tinggal," tutur Yuni kepada detikcom, Rabu (25/10/2017).
Sebelum mendapat hasil yang dicapai saat ini, perjuangan keras Yuni juga sempat dilakukan untuk mengubah jalan hidupnya. Setelah setahun berjualan keliling kampung, Yuni mulai rajin mengikuti berbagai pelatihan yang dilaksanakan UPT Pendidikan, Pelatihan, dan Promosi Ekspor Surabaya, sejak 2008.
![]() |
"Dari pelatihan yang saya dapatkan itu, akhirnya saya lebih tahu bagaimana cara mengemas jajanan ndeso yang saya buat menjadi lebih menarik. Di sana, saya diajari bagaimana cara meningkatkan kualitas produk hasil olahan, dengan diikutsertakan ke berbagai ajang pameran yang mereka gelar," ungkapnya.
Dan tahun 2009, setelah mengikuti pelatihan, lulusan pertanian di Blitar ini selalu membawa produk jagung dalam setiap pameran. Selain itu, Yuni juga mencoba memasarkan 1 produk jagung. Julukan Ratu Jagung pun kini melekat pada sosok ibu 3 anak ini. Bahkan, saking melekatnya, pada saat pawai budaya di Lamongan beberapa waktu lalu, Yuni pun didapuk menjadi sosok seorang ratu jagung.
"Awalnya, saya mendapat julukan ratu jagung itu karena ada orang dari kementerian yang menjuluki saya ratu jagung, karena kemana-mana saya selalu menawarkan jagung," katanya.
Demi totalitas berwirausaha, Yuni keluar dari pekerjaannya di sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR). "Karena pesanan yang datang terus meningkat, maka saya putuskan untuk mendirikan UD Lembah Hijau. Saya juga berhenti dari BPR KURK (Kredit Usaha Rakyat Kecil) di Kecamatan Glagah, yang sudah saya geluti selama 16 tahun," ungkapnya.
![]() |
Kini berkat keuletannya, Yuni bisa merasakan manis usahanya. Yuni kini rutin memasok ke berbagai peritel modern yang ada di Pulau Jawa. Dia juga menerima order pesanan dari luar pulau dan ekspor ke luar negeri.
"Kemarin saya menerima order dari pemprov untuk hari jadi provinsi Jatim dan ini juga sedang melayani pesanan pemprov untuk Hari Pahlawan besok. Kalau pemprov, rutin memesan 2 ton keripik talas dan 3 ton keripik jagung," kata Yuni sambil mengungkapkan hingga kini ia juga masih ikut pameran atau event tertentu yang digelar.
Di sela-sela memasarkan produknya, saat ini Yuni juga menjadi pemateri pelatihan berwirausaha di berbagai tempat. Selain sibuk memasarkan produknya, Yuni juga membuat sejumlah produk inovasi. Di antaranya adalah krupuk kopi yang juga sudah diminta oleh pasar luar negeri. "Baru saja, ada dari Malaysia yang datang untuk melihat produk krupuk kopi saya dan langsung memesan," terangnya. (fat/fat)