Ini Pengakuan Keluarga Pria yang Dorong Gerobak untuk Obatkan Anak

Ini Pengakuan Keluarga Pria yang Dorong Gerobak untuk Obatkan Anak

Sugeng Harianto - detikNews
Kamis, 19 Okt 2017 19:10 WIB
Foto: Michelle Alda Gunawan
Madiun - Kisah Suprijadi yang mengaku mendorong gerobak dari Madiun ke Surabaya untuk mengobatkan anaknya membuat kaget keluarga. Karena, Suprijadi diakui sudah lama tidak tinggal di Madiun.

"Saya ndak tahu soal berjalan dari Madiun menaikkan anaknya yang sakit ke gerobak dan mendorong sampai Surabaya. Soalnya sudah lama ndak tinggal di sini lagi," jelas Sulistyoningsih, adik ipar Suprijadi di Saradan, Madiun, saat ditemui detikcom, Kamis (19/10/2017).

Didampingi suaminya Lamidi (60), Sulistyoningsih (56) mengaku jika kakak iparnya Suprijadi bersama istri dan anaknya pernah tinggal bersama mereka di Madiun. Sebab, Supriyadi tidak punya tempat tinggal di Surabaya.

Foto: Michelle Alda Gunawan

Selain Suprijadi, almarhumah Sukarwati mertua Suprijadi yang juga ibu kandung Sulistyoningsih juga sempat tinggal bersama mereka.

"(ibu) Punya dulu rumah di Surabaya daerah Ngaglik, Nggranting dan Kapas Madya, tapi sudah dijual semua mas," kenang Sulis.

Kepada detikcom Sulis menambahkan jika Suprijadi sudah lama tidak tinggal di Madiun, sejak ibu mertuanya meninggal. Saat itu dia memilih kos di daerah Sepanjang, Sidoarjo.

Sejak saat itu, Sulistyoningsih mengaku jarang bertemu dengan Suprijadi, karena sibuk dengan urusan keluarga.

Foto: Sugeng Harianto

"Pernah main sama anaknya yang sakit lumpuh itu. Biasanya naik bus dari Surabaya turun stasiun Saradan dan naik mikrolet sampai rumah sini digendong glantung gitu anaknya. Sebenarnya juga kasihan kakak saya itu, anak sakitan gitu dan cari kerja susah," kata Sulis sambil mengusap air mata.

Sulis berharap, ada orang yang menolong keluarga kakak iparnya, karena kondisi anaknya membutuhkan pengobatan. Selain itu tambah Sulis, Suprijadi juga mengalami kekurangan fisik.

"Selalu gagap jika ngobrol dengan orang," ujar Sulis. (bdh/bdh)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.