Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Sumi Andana mengatakan, aksi pencurian tersebut diketahui pertama kali oleh penjaga sekolah saat membuka ruang tata usaha (TU).
"Saat itu penjaga dikejutkan dengan adanya satu brankas yang tergeletak di depan ruangan dalam kondisi terbuka. Setelah diperiksa ternyata brankas tersebut telah kosong," katanya, Kamis (19/10/2017),.
Selanjutnya penjaga melakukan pengecekan di dalam ruang TU. Kondisi ruang juga telah terbuka dan seluruh isinya telah hilang. Mengetahui hal tersebut pihak sekolah langsung melapor ke polisi.
Salah satu brankas yang dibuang pelaku (Foto: istimewa) |
"Pelaku kami perkirakan tiga orang, hal ini sesuai dengan rekaman CCTV sekolah. Mereka masuk dan melakukan aksi pencurian sekitar pukul 02.00 WIB dini hari," ujarnya.
Menurutnya, aksi komplotan pencuri tersebut cukup leluasa karena dilakukan pada saat kondisi cuaca sedang turun hujan. Di sisi lain, jumlah penjaga hanya dua orang, sehingga tidak bisa memantau seluruh komplek sekolah secara menyeluruh.
"Hasil penyelidikan, brankas tersebut kelihatannya dibongkar paksa menggunakan alat sejenis linggis, kerugiannya sekitar Rp 300 juta, karena seluruh uang tunai di dalam brankas itu hilang," imbuhnya.
Sumi mengaku telah mengamankan sejumlah barang buki di lokasi kejadian guna proes penyelidikan lebih lanjut. Selain itu pihaknya juga melakukan pemeriksaan para saksi termasuk dua penjaga sekolah yang sedang bertugas. (iwd/iwd)












































Salah satu brankas yang dibuang pelaku (Foto: istimewa)