"Intinya penggalangan dana lewat rekening grup Ponorogo Peduli khusus untuk Mbak Sri akan kita tutup dan hentikan. Lalu donasi sumbangan yang sudah masuk akan kita serahkan ke pihak Ketua RT/RW selaku pihak yang selama ini bertanggung jawab untuk mengurusi mbah Sri," kata Ketua Komunitas Ponorogo Peduli Jumeno kepada detikcom, Selasa (17/10/2017).
Setelah rekening yang dibuka group 'Ponorogo Peduli' ditutup, komunitas ini akan tetap membuka sumbangan melalui rekening yang sudah ditentukan pihak kelurahan.
"Selanjutnya bagi yang tetap mau bantu, akan kita arahkan untuk berkoordinasi dengan pak RT/RW tersebut," jelas Jumeno.
Sementara itu Kepala Kelurahan Bangunsari Kecamatan/Kabupaten Ponorogo Dwi Cahyanto membenarkan tentang penutupan bantuan lewat rekening komunitas Ponorogo Peduli. Hal ini dilakukan agar pengelolaan bantuan lewat satu pintu.
"Ya mas InsyaAllah hari ini atau besok sudah didelete info di medsos dan diganti ucapan terima kasih begitu kemarin keputusannya. Jadi bantuan satu pintu ke pengurus RT RW untuk selanjutnya," tutur Dwi Cahyanto.
Kisah penderitaan Mbah Sri yang mengalami kebutaan sejak kecil viral di medis sosial. Mbah Sri tinggal seorang diri di rumah berukuran 2x4 meter. Untuk menuju rumah Mbah Sri, harus melewati lorong sempir berukuran 30 cm. (bdh/bdh)