"Mboten, wonten mriki mawon. Mboteng teng pundi-pundi (Tidak, di sini saja. Tidak akan ke mana-mana)," jawab Mbah Sri saat ditemui detikcom, Senin (16/10/2017).
"Mboten menopo-nopo. (Tidak apa-apa). Pak Heru kaleh (dan) Pak Lurah sampun maringi (Sudah membantu)," tambah nenek bernama lengkap Mulyasri ini.
Mbah Sri yang sebatang kara ini di RT 1 RW 4 Kelurahan Bangunsari, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
![]() |
Dalam kesehariannya, Mbah Sri yang mengalami kebutaan sudah puluhan tahun ini melakukan aktivitasnya di dalam rumah atau bilik seluas 2x4 meter dibantu tetangganya, Jumiati (60).
Di dalam rumahnya bercat biru itu terdapat satu tempat tidur, 1 almari, 1 meja dan sebuah tembok setinggi 1 meter yang menjadi pembatas dengan WC.
Jumiati lah yang membantu Mbah Sri bila akan ke kamar kecil. Dengan sabar, ia menuntun Mbah Sri. Tetangga lainnya hingga perangkat desa juga kerap membantu kebutuhan sehari-harinya.
Rumah Mbah Sri itu berada di belakang rumah para tetangganya. Untuk menuju rumahnya, salah satu aksesnya berupa lorong selebar 30 Cm.
(ugik/ugik)