"Terima kasih atas bantuan kursi roda. Selama ini belum bisa menabung untuk membeli kursi roda putri saya," ujar Yuyun, ibu dari Aurel (5,5) penderita lumpuh pada kaki kepada detikcom usai menerima bantuan kursi roda dari PD Bhayangkari Jawa Timur di gedung Mahameru komplek Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Senin (16/10/2017).
Warga Wadungasri, Waru, Sidoarjo ini sehari-hari berjualan tahu keliling. Suaminya juga ikut berdagang tahu keliling. Setiap hari, Yuyun merawat putrinya, Aurel yang mengalami lumpuh pada kakinya. Dia dan suaminya tak mampu membeli kursi roda yang harganya di atas Rp 1,4 juta.
"Umur 4 tahun putri saya kena muntaber, kemudian seperti ini. Dengan kursi roda ini, sangat membantu," ujarnya.
Hal sama disampaikan Sulistyowati pengurus Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Jawa Timur. Harapannya, penyandang disabilitas tuna daksa yang belum terdata dan tersebar di berbagai pelosok di Jawa Timur, juga mendapatkan bantuan kursi roda.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu bhayangkari dan kapolda, semoga ke depan teman-teman lainnya (penyandang disabilitas tuna daksa) yang belum terdata dan tersebar di berbagai pelosk, juga mendapatkan bantuan kursi roda," jelasnya.
Adit (40), warga Ploso, Kabupaten Jombang juga menyambut baik bantuan dari Polda Jatim. Sebelumnya pria yang punya keahlian menservis elektronik ini sudah memiliki kursi roda sejak tahun 2006.
"Saya punya itu saja. Saya belum bisa beli lagi karena terkendala harganya yang mahal. Dengan bantuan kursi roda ini, saya mengucapkan syukur alhamdulillah. Paling tidak dengan adanya kursi roda ini memudahkan saya dan teman-teman disabilitas lainnya melakukan aktivitas sehari-hari," jelas Adit.
Ketua Bhayangkari Polda Jatim Litta Machfud Arifin mengatakan, ada 150 kursi roda yang diberikan penyandang disabilitas tuna daksa serta 10 kruk. Juga diberikan kepada anggota keluarga Polri yang membutuhkannya. Bantuan kursi roda dan kruk adalah bagian dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke 65 Tahun 2017.
![]() |
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, Bhayangkari Polda Jatim peduli kepada para disabel yang bisa disebabkan karena kecelakaan, karena bawaan bayi atau karena sakit, yang harus dibantu dengan alat bantu untuk berjalannya dengan kursi roda dan juga kruk.
"Ada kepedulian kita dalam rangka hari gerak Bhayangkari, Bhayangkari Polda Jatim memberikan kepada orang yang perlu bantuan," katanya.
Disinggung mengenai harapan penyandang disabilitas tuna daksa, agar bantuan tersebut juga diterima rekan-rekannya yang mungkin belum tersentuh mendapatkan bantuan kursi roda.
"Untuk berbuat baik, saya yakin polisi tidak pernah berhenti. Akan terus bisa berbuat baik akan terus kami lakukan. Bhayangkari daerah tidak mesti harus di setiap event-event Hari Gerak Bhayangkari, tapi juga bisa pada momen yang kita berikan bantuan ya kita berikan," tuturnya sambil mencontohkan perbuatan baik untuk kegiatan sosial seperti membantu korban tanah longsor, banjir, hal itu menggambarkan kecintaan polisi pada masyarakat. Selain bertugas sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat.
Untuk mendata dan memberikan bantuan bagi penyandang disablitas tuna daksa yang berada di daerah terpencil, kata kapolda, hal itu bisa dilakukan di tingkat polres jajaaran.
"Gampang, kita kan punya jaringan polres sampai polsek. Nanti polres bisa melakukan bisa polda yang melakukan. Punya jaringan polisi yang sampai ke tingkat polsek bahkan bhabinkamtibmas sampai di desa-desa, mendata, nanti terhimpun dan secara serempak nanti bersama-sama atau polres masing-masing melakukannya," tandasnya. (roi/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini