Tiga korban yang menjalani rawat jalan adalah Munarsi, Suyanto, warga Desa Ngulankulon, Kecamatan Pogalan dan Agus, warga Desa Krandegan, Kecamatan Gandusari. Mereka diperbolehkan kembali ke rumah karena kondisi kesehatannya relatif stabil dan tidak mengalami luka serius.
"Satu korban masih menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami patah tulang pada lengan bagian bawah, atas nama Andri warga Desa Ngulankulon, Kecamatan Pogalan, Trenggalek," kata Kepala Seksi Keperawatan RSUD dr Soedomo Trenggalek, Sujiono, Minggu (15/10/2017).
Sementara salah seorang korban selamat, Munarsi saat dikonfirmasi wartawan mengaku tidak menyangka, proyek pembangunan hotel yang tengah ia kerjakan bersama pekerja lain roboh.
"Kemungkinan memang beban cor terlalu berat. Sebelumnya tidak ada tanda-tanda mau roboh, tiba-tiba miring dan ambruk," ujarnya.
Hotel Bukit Jaas Permai tiga lantai yang masih dalam proses pengerjaan ambruk, Sabtu (14/20). Peristiwa tersebut terjadi saat para pekerja sedang melakukan aktivitas pengecoran lantai tiga. Akibatnya satu pekerja meninggal dunia tertimbun konstruksi bangunan.
Dari analisa awal pihak kepolisian, robohnya konstruksi hotel tersebut terjadi karena tiang penyangga berupa besi, tidak kuat untuk menopang beban cor di lantai dua dan tiga. Saat ini polisi masih melakukan upaya penyelidikan terkait kasus tersebut. (fat/fat)