Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Suprapto mengatakan dropping air bersih ini dilakukan untuk meringankan beban warga yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
"Hingga saat ini, BPBD masih mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang terdampak musim kemarau untuk meringankan beban warga di desa-desa tersebut," kata Suprapto, Jumat (13/10/2017).
Disebutkan oleh Suprapto, ke-16 desa yang sudah mengalami kekurangan air bersih dan mendapatkan bantuan air tersebut adalah Desa Bedingin, Bakalrejo, Pangkatrejo, Daliwangun, Kedungbanjar, Deketagung, dan Sidorejo di Kecamatan Sugio. Kemudian Desa Soko di Kecamatan Tikung serta Desa Pajangan dan Madulegi di Kecamatan Sukodadi.
![]() |
"Call center ini untuk memberikan jaminan kecepatan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan bencana kekeringan dan kebakaran," katanya.
Di sisi lain, sebagai langkah jangka panjang, Pemkab Lamongan akan menormalisasi waduk dan embung di desa-desa untuk meningkatkan ketersediaan air baku. Komitmen untuk melakukan normalisasi ini ditunjukkan dengan penambahan anggaran sebesar Rp 14 miliar melalui Perubahan APBD 2017. Sebelumnya, melalui APBD 2017, Pemkab Lamongan sudah menganggarkan sebesar Rp 16,5 miliar untuk normalisasi saluran sungai dan pengerukan embung desa. Sehingga di tahun 2017 ini saja, anggaran yang disediakan untuk menjamin ketersediaan air baku saat musim kemarau tiba mencapai Rp 30,5 miliar.
![]() |
"Dengan upaya ini, kami berharap dalam jangka panjang, tidak akan terjadi kekeringan atau krisis air bersih," tuturnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini