"Kita sebagai bangsa, sebagai negara, sebagai pemerintah daerah, kita punya kehormatan, kita punya harga diri," kata Mendagri saat sambutan sebagai inspektur upacara HUT ke 72 Provinsi Jawa Timur di komplek Tugu Pahlawan, Surabaya, Kamis (12/10/2017).
Ia menegaskan, tugas sebagai aparatur sipil negara yang didukung TNI, Polri dan jajaran lainnya, harus berani membela pimpinannya.
"Membela lambang-lambang negara kita," tegasnya.
Mendagri mengatakan, bersikap kritis boleh. Bersikap berbeda pendapat boleh. Oposisi juga boleh. Tapi tidak boleh berujar fitnah hingga menghina.
"Tapi ada aturan-aturan yang ada. Jangan memfitnah. Jangan berujar kebencian. Ini yang harus kita lawan sebagai bangsa yang besar," jelasnya.
Katanya, jika gubernur, bupati, wali kota dinilai salah, maka dikritik dengan baik, tanpa mengujar kebencian apalagi membuat fitnah.
Menteri dari politisi PDIP ini menambahkan, terorisme bukan urusannya TNI dan Polri.
"Tapi tanggungjawab kita bersama untuk mengamankan negara kesatuan Republik Indonesia. Ini yang harus kita tanamkan mulai sekarang," tandasnya. (roi/fat)