.webp)
Ruang kelas yang biasa digunakan untuk siswa kelas IV, di bagian beton penyangga tengah melengkung. Karena khawatir ambruk, sekolah menyangga beton dengan batang bambu.
"Kondisinya begitu, jadi kelas tak digunakan. Kami takut beton dan atap ambruk menimpa siswa," kata Widiarti, salah satu guru ditemui detikcom di kantornya Jalan Raya Bedali, Kamis (12/10/2017).
Widiarti berkata, kelas ini sudah berdiri sejak 2010 silam. Ruangan hanya digunakan untuk proses belajar mengajar selama dua tahun saja.
Dia menduga kontruksi bangunan kurang memenuhi syarat, sehingga beton mudah melengkung dan bisa mengakibatkan bagian atap ambruk.
"Sepertinya tidak kuat, cor dan betonnya. Sehingga mau ambruk dan harus disanggah dengan bambu," ungkap Widiarti.
Karena ruang kelas tak bisa digunakan, SDN Bedali 3 terpaksa memanfaatkan ruang perpustakaan, untuk kegiatan belajar mengajar bagi siswa agama.
"Ruang perpustakaan terpaksa kami gunakan untuk kelas agama, karena di sini siswa siswi beragama Nasrani cukup banyak," terang Widiarti.
Pihaknya berharap, perbaikan segera bisa dilakukan, agar tidak menggangu kegiatan belajar mengajar siswa.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Slamet Suyono berjanji segera melakukan perbaikan untuk ruang kelas baru, bagi SDN Bedali 3 Lawang. "Semoga bisa segera dilakukan rehab. Kita masukkan prioritas nanti," ujar Slamet terpisah. (fat/fat)
