Manajer Humas PT KAI Daops 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko mengatakan, ada 9 KA penumpang yang mengalami keterlambatan menyusul anjloknya KA BBM Pertamina di jalur tunggal Mojokerto-Tarik pagi tadi.
Di antaranya adalah KA Turangga (Bandung-Surabaya) tertahan di Stasiun Curah Malang, KA Mutiara Selatan (Bandung-Surabaya) dan Bima (Jakarta-Surabaya) tertahan di Stasiun Mojokerto.
Sementara dari arah Surabaya ada tiga KA jarak jauh yang tertahan di beberapa stasiun di wilayah Sidoarjo. Antara lain KA Argowilis (Surabaya-Bandung), KA Pasundan (Surabaya-Bandung) tertahan di Stasiun Krian dan KA Sancaka (Surabaya-Yogyakarta) tertahan di Stasiun Kedinding.
"Ada 9 KA penumpang yang terdampak mengalami keterlambatan, termasuk KA lokal," kata Gatut saat dihubungi detikcom, Kamis (12/10/2017).
Dari 9 KA yang terdampak, lanjut Gatut, pihaknya hanya melakukan pemindahan penumpang tiga KA jarak jauh. Yakni KA Bima, KA Mutiara Selatan dan KA Turangga. Ratusan penumpang diantar menggunakan bus ke stasiun tujuan masing-masing.
Data yang dihimpun detikcom di Stasiun Mojokerto, jumlah penumpang KA Bima yang dipindahkan sebanyak 207 orang tujuan Malang dan 44 orang tujuan Surabaya. Sedangkan 123 orang lainnya merupakan penumpang KA Mutiara Selatan tujuan Sidoarjo, Bangil dan Lawang.
"KA yang dari arah timur (Surabaya) tidak ada pemindahan, penumpang tetap melanjutkan perjalanan setelah evakuasi selesai," terangnya.
KA ketel barang yang biasa mengangkut BBM milik Pertamina mengalami anjlok di KM 54+1 antara Stasiun Mojokerto dan Tarik pukul 03.41 Wib. Hanya satu dari 20 gerbong ketel (GK) KA nomor 2620 itu yang anjlok, yakni GK ke 4. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini