Saat Wisatawan Tertarik Bermain Alat Musik Tradisional

Saat Wisatawan Tertarik Bermain Alat Musik Tradisional

Michelle Alda - detikNews
Jumat, 06 Okt 2017 08:38 WIB
Shun, warga Jepang antusias bermain alat musik angklung/Foto: Michelle Alda
Surabaya - Shun (24), seorang warga Jepang penasaran dengan alat musik tradisional angklung. Dia berusaha memainkan. Namun hal itu tak bisa dilakukan meski didampingi seorang budayawan dari Banyuwangi.

Chrishard Schrenk (59) asal Jerman, pun mengaku gagal memainkan angklung. Padahal, seorang profesor ini mengaku secara kasat mata permainan alat ini mudah. Namun dirinya gagal memainkannya.

"Indonesia memiliki banyak hal yang menarik. Ini pertama kali saya ke Indonesia dan pertama kali bermain angklung. Saya senang bisa mencoba bermain angklung, namun saya tidak berhasil memainkannya," ujar pria berusia 59 tahun kepada detikcom, Jumat (6/10/2017).

Kilian Schrenk, anak Chrischard juga mengaku bahwa Indonesia memiliki banyak hal yang menarik. Salah satunya udheng, salah satu pernik yang dipakai pria di Pulau Jawa dan Bali.

"Ini adalah suvernir yang bagus, saya nggak pernah lihat ini di Jerman dan saya suka pakai ini," ujar Kilian Schrenk (19) sambil tertawa.

Baik Profesor Chrishard Schrenk, Kilian dan Shun, seorang mahasiswa Unesa jurusan Bahasa Indonesia ini sama-sama terkesima dengan budaya Indonesia. Mereka selalu penasaran dan menyukai hal-hal baru yang dimiliki Indonesia.

Cara memainkan alat musik yang terbuat dari bambu ini pada dasarnya sangat mudah. Seseorang tinggal memegang rangka pada salah satu tangan (biasanya tangan kiri), sehingga angklung tergantung bebas. Tangan lainnya (biasanya tangan kanan), menggoyangnya hingga berbunyi.

Mereka sengaja mendatangi House of Sampoerna untuk memeriahkan pembukaan pameran 'Ritus Udheng Osing', yang digelar Komunitas Batik Jawa Timur di Surabaya (KIBAS).

"Beberapa peserta ini adalah tamu undangan, namun ada juga beberapa masyarakat luas yang hadir," ujar Manajer Museum dan Marketing House of Sampoerna Rani Anggraeni kepada detikcom.

Pameran ini diharapkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengenal lebih dalam batik-batik Banyuwangi yang terdapat pada udhen.

"Setiap pameran di galery kami memberi edukasi masyarakat akan batik di Jawa Timur. Tak hanya motifnya saja tapi batik juga memiliki filosofi yang bernilai tinggi. Saya berharap para pengunjung, khususnya anak muda mengerti lebih dalam mengenai batik-batik Banyuwangi (tema saat ini adalah batik Banyuwangi) yang terdapat pada udheng," pungkas Rani.

Tak hanya masyarakat Surabaya saja yang memeriahkan acara ini. Pengunjung luar negeri juga turut hadir. Mereka terlihat antusias saat melihat permainan angklung tradisional Banyuwangi, yang dipimpin budayawan sekaligus Kepala Seksi (Kasi) Adat dan Cagar Budaya di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Aekanu Hariono. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.