Dosen UIN: Buku Misteri Hantu Gentayangan Bagi Anak SD Tak Pantas

Dosen UIN: Buku Misteri Hantu Gentayangan Bagi Anak SD Tak Pantas

Muhammad Aminudin - detikNews
Kamis, 05 Okt 2017 18:29 WIB
Foto: Muhammad Aminudin
Malang - Dua judul buku misteri diberikan untuk koleksi perpustakaan SD di Kabupaten Malang. Filter informasi bagi anak-anak semestinya dijalankan secara maksimal.

"Literasi merupakan tanggung jawab bersama, apalagi dijadikan sumber pendidikan tentunya harus melalui proses seleksi, verifikasi dan evaluasi yang cermat. Bagus sekali, jika masyarakat secara luas juga ikut mengkontrol arus informasi mengingat di era global seperti ini filter informasi sangat dibutuhkan oleh anak-anak," kata Dosen Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki), Rohmani Nur Indah saat dihubungi detikcom, Kamis (5/10/2017).

Filter, kata dia, tidak melulu dari kalangan yang terkait di bidang pedagogis seperti tenaga pendidik, dan tenaga kepustakaan.

Para orang tua juga memiliki andil untuk menjadi pengarah literasi anak. "Jika judul semacam itu ditunjukkan pada orang tua, mereka tentunya akan reaktif. Lantas apa bedanya membaca buku dengan membaca majalah mistis yang menjadi konsumsi orang dewasa," jelasnya.

Menurut dia, dalam membangun rasa percaya diri anak dapat dmelalui literasi pada bacaan yang bisa menggugah semangat personalnya.

Bukan dengan menjejali pikirannya dengan konsep bahwa berani itu melawan rasa takut pada hantu saja, bukan mengalahkan tantangan lain yang sifatnya riil dan jelas akan mereka hadapi ke depannya.

"Kan tidak semua anak akan tertarik mengikuti kontes keberanian berada di tempat mistis, apa manfaatnya untuk prospek pendewasaan dirinya?

"Jadi menurut kami, memberi literasi harus diatur sedemikian rupa agar selaras dengan kebutuhan hidupnya," terang Nur Indah.

Dia mengisahkan, pada tahun 80-an bacaan tentang serial lima sekawan Enid Bliton dipandang berhasil menggiring anak pada komitmen dan integritas diri untuk memenuhi rasa keingintahuan.

Ceritanya dikemas sangat menarik, bahkan dari judulnya saja anak sudah bersemangat membaca.

"Otak lebih mudah mengingat frasa, kalimat dan paragraf yg diserap dengan perasaan spesifik yaitu rasa takut sekaligus penasaran. Coba kalau pesan yg disajikan dalam judul tadi bermuatan positif, tentunya informasi yg direkam dalam memori anak lebih bagus," urainya.

Judul buku Misteri Hantu Gentayangan dan Hantu Pojok Rumah, menjadi bagian dari ratusan koleksi judul buku perpustakaan diberikan Kementerian Pendidikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 1,1 miliar kepada 22 SD di Kabupaten Malang.

Dinas Pendidikan setempat hanya melakukan distribusi buku yang sudah ditentukan kementerian beserta penerbitnya. SD Negeri Bedali, salah satu penerima akan menolak dua buku serial misteri tersebut, karena dianggap tak layak bagi anak didiknya. (bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.