Lestarikan Tradisi Minta Hujan, Warga Jember Gelar Ritual Ojung

Lestarikan Tradisi Minta Hujan, Warga Jember Gelar Ritual Ojung

Yakub Mulyono - detikNews
Kamis, 05 Okt 2017 16:34 WIB
Foto: Yakub Mulyono
Jember - Adu pukul menggunakan bilah rotan atau yang lebih dikenal Ojung, digelar warga Jember. Warga Dusun Krajan 2, Desa/Kecamatan Jombang menggelar ritual untuk meminta hujan.

"Ini merupakan tradisi nenek moyang yang diteruskan turun temurun," kata salah seorang panitia, Haji Rofik, Kamis (5/10/2017).

Tradisi Ojung ini, lanjut Rofik, selain untuk melestarikan budaya, juga ritual warga untuk meminta hujan. Tak heran jika acara ini dilakukan pada bulan-bulan saat kemarau panjang.

"Ojung merupakan salah satu tradisi di mana para tetua dahulu ketika kemarau panjang dan tanaman mengering meminta kepada 'yang punya hidup' agar diturunkan hujan," jelas Rofik.

Dalam Ojung ini, dua pria saling berhadapan dan masing-masing membawa sebilah rotan. Mereka lalu diberi kesempatan saling sabet sebanyak lima kali.

"Bergantian masing-masing sekali. Sasarannya daerah punggung. Memukulnya dari depan. Yang dipukul boleh menangkis dengan rotan yang dipegang. Begitu terus bergantian sampai 5 kali," terang Rofik.

"Hingga salah satu dinyatakan dengan kekalahan yaitu banyak luka akibat sabetan rotan," tambah Rofik.

Dalam gelaran Ojung kali ini, peserta yang datang cukup banyak. Bukan hanya dari Jember, tapi juga dari Jawa Timur.

"Sebab even ini juga dijadikan sarana silaturahmi antar pendekar. Jadi pesertanya bukan dari Jember saja, tapi dari berbagai tempat di Jawa Timur," terang Rofik.

Salah satu pendekar Ojung, Saman, mengaku ada hal yang bersifat mistis dari gelaran Ojung ini. Jika waktu kemarau panjang digelar acara ini, hujan bisa dipastikan turun.

"Saya sudah sering ikut. Dan tiap kali acara usai digelar, beberapa hari kemudian pasti turun hujan," ujar pria warga desa Cakru, Kecamatan Kencong ini. (fat/fat)
Berita Terkait