Polisi: Kabar Korban Meninggal dalam Bentrokan di Jember Hoax

Polisi: Kabar Korban Meninggal dalam Bentrokan di Jember Hoax

Yakub Mulyono - detikNews
Kamis, 05 Okt 2017 14:07 WIB
Polisi: Kabar Korban Meninggal dalam Bentrokan di Jember Hoax
Massa terlihat mendatangi Polsek Ambulu (Foto: Yakub Mulyono)
Jember - Insiden penyerangan terhadap suporter bola yang diduga dilakukan sekelompok anggota perguruan silat sempat viral di media sosial. Bahkan muncul kabar bahwa dalam peristiwa itu ada korban meninggal.

Kabar adanya korban meninggal dibantah Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo. Dia meminta masyarakat tidak langsung percaya terhadap berita yang beredar di media sosial.

"Saya tegaskan bahwa tidak ada satu pun korban meninggal dunia. Sampai tadi pagi tidak ada korban jiwa berkaitan dengan kegiatan sepak bola kemarin. Saya tegaskan (kabar adanya korban meninggal) itu hoax," ujar Kusworo, Kamis (5/10/2017).

Kusworo menjelaskan, dalam pertandingan Persigo Lumajang FC melawan Persebaya di stadion JSG, pihaknya menerjunkan 1.120 personel. Personel terdiri dari Brimob, Sabhara Polda maupun rayon, pasukan TNI dan pasukan anjing pelacak (K-9)

"Untuk pengamanan, Alhamdulilah pelaksanaan aman," jelasnya.

Kusworo mengakui memang sempat ada gesekan seperti yang terjadi di Ambulu, Balung, Ajung dan sekitar stadion JSG. Meski saat itu pihaknya sudah melakukan pengawalan terhadap suporter yang datang sampai ke tempat transit hingga ke JSG.

"Ada beberapa diantaranya memisah dari rombongan. Karena tidak mungkin dari 15 ribu suporter itu memiliki satu pemikiran. Ada satu dua yang keluar (dari rombongan) ada yang jalan-jalan. Nah ini yang kadang-kadang lepas dari pantauan kami," jelasnya.

Terkait insiden yang terjadi di Ambulu, Kusworo mengaku bahwa pihaknya cepat melakukan penanganan. Sehingga tidak sampai menimbulkan kerugian yang cukup berarti. "Bahkan korbannya bisa langsung meninggalkan tempat. Korban meminta pulang walau pun kami sudah tawarkan tempat untuk bermalam," kata Kusworo.

Selama pertandingan berlangsung, juga tidak ada kendala dan hambatan. Termasuk saat pertandingan usai. "Saat pertandingan selesai, kami juga menyiapkan kendaraan milik Polres Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, dan Lumajang, untuk mengangkut suporter yang tidak membawa kendaraan. Termasuk kendaraan milik Pemkab Jember, TNI dan pengusaha tebu dan tokoh masyarakat Pakusari," jelas Kusworo.

Selama dalam perjalanan pulang, pihaknya terus melakukan pengawalan. Jalur juga disetrilkan. "Alhamdulilah, suporter bisa kembali ke kota masing-masing tanpa ada kendala. Ini semua atas ridho Allah dan suport dari masyarakat Jember," kata Kusworo.

Disinggung soal insiden penyerangan di Ambulu, Kusworo mengaku bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mapping. "Tentunya ada penanganan-penanganan dari Reskrim untuk penegakan hukum sebagai pembelajaran," tegas Kusworo.

Bahkan, lanjut dia, penyelidikan itu sudah ada keterangan dan mulai nampak ada titik terang. Pada kesempatan itu, Kusworo juga menegaskan bahwa selama pertandingan tidak ada bahan peledak yang dibawa oleh suporter maupun pihak yang tak bertanggung jawab, seperti yang sempat ramai dibicarakan di media sosial.

"Tidak ada Bondet, tidak ada petasan, tidak ada bom. Kami tegaskan, kabar yang beredar itu tidak benar. Itu hoax," tegasnya lagi.

Untuk itu, Kusworo mengajak semua pihak untuk tidak saling menyalahkan terkait insiden yang terjadi kemarin. Pihaknya tidak ingin menyudutkan siapa pun, meski sebelumnya pihaknya sudah menyarankan agar pertandingan bola itu ditunda atau dibatalkan.

"Yang penting secara garis besar, kondisi aman dan dapat kita kendalikan," pungkasnya. (iwd/iwd)
Berita Terkait