Hujan, Ratusan Hektar Lahan Tembakau di Lamongan Rusak

Hujan, Ratusan Hektar Lahan Tembakau di Lamongan Rusak

Eko Sudjarwo - detikNews
Kamis, 05 Okt 2017 11:25 WIB
Hujan, Ratusan Hektar Lahan Tembakau di Lamongan Rusak
Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan - Hujan yang melanda wilayah Lamongan beberapa hari ini membuat hektaran tanaman tembakau, rusak. Hampir 40 persen lahan tembakau rusak.

Kepala UPT Dinas Pertanian Kecamatan modo, Rahmad Wahyono mengatakan, dari 1.600 hektar tanaman tembakau di Kecamatan Modo 40 persennya rusak dan mati. Penyebab rusak dan matinya tanaman tembakau tersebut, menurut Yono, karena hujan deras yang mengguyur wilayah Modo dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir.

"Akibat kena hujan sebagian mati, sementara sebagian yang hidup pun harganya turun drastis," kata Rahmad kepada wartawan, Kamis (5/10/2017).

Yono mengaku lahan tembakau di Kecamatan Modo yang rusak atau mati berada di Desa Mojorejo, Medalem, Sumberagung, Kedungperangon, Jatipayak, Jegrek dan Desa Kedunglerep. Tanaman tembakau yang mati ini, terang Yono, berusia 2 bulan yang tampak layu menguning. "Setelah menguning ini kemudian akan mati," terangnya.

Dia menuturkan, harga tembakau kering ranjang yang semula dijual dengan harga Rp 30 ribu/kg kini turun menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu/kg. Akibat hujan, petani tembakau mengalami kerugian hingga jutaan rupiah per hektar. "Kalau harga memang turun drastis akibat hujan," terangnya.

Ketua DPC Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lamongan, Mudi mengeluhkan hal yang sama. Saat ini, harga tembakau rajang Virginia antara Rp 20 ribu hingga Rp 23 ribu/kg. Untuk jumlah pasti lahan tembakau yang rusak akibat hujan, Mudi mengaku belum mengetahui jumlah pastinya. "Yang jelas, kualitas turun akibat karena dampak hujan," terang Mudi. (fat/fat)
Berita Terkait