"Kali ini, sesuai dengan soal yang diberikan panitia, kami memrogram, membuat, dan mendesain robot pemantau playground," Indra Adji Sulistijono, Dr.Eng, dosen pendamping sekaligus expert dari tim pada detikcom, Rabu (5/10/2017).
Indra mengatakan, robot nantinya akan menyensor satu set pola kotak hitam yang diumpamakan sebagai 'orang tua', lalu setelah itu mencari 'anak' yang diperankan oleh enam belas bola billiard di playground berisi pasir.
Robot akan mengenali 'anak' dari warnanya. Setelah mengambil kontrol secara penuh dari 'anak', robot kembali ke reception area, menemukan orang tua anak dan mengembalikan anak ke bilik keluarga yang sebenarnya.
![]() |
"Robot harus mengenali pola dan menyesuaikannya dengan 'anak' atau bola billiard itu. Robot juga harus membedakan antara bola solid dan stripe sesuai warnanya. Belum lagi bola nantinya bisa saja bergerak. Saya kira ini yang pertama dikembangkan di Indonesia, karena sebelumnya belum ada kompetisi seperti ini," ujar Andy Yuniawan, salah satu anggota tim yang adalah mahasiswa PENS Program Studi Teknik Mekatronika.
Sebelumnya, Andy dan rekannya, Eko Mustofa telah mengikuti ASEAN Skills Competition pada September 2016 lalu di Kuala Lumpur Malaysia. "Sekarang kami dipercayakan untuk mengikuti kompetisi yang lebih besar lagi, bukan dengan negara-negara ASEAN saja. Akan ada 21 negara lainnya yang akan bersanding disana, dan kami satu-satunya dari Indonesia," jelas Andy.
Keduanya bersama sang dosen pendamping sekaligus expert tim akan berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada Minggu, (9/10/2017). "Kami akan berangkat minggu nanti. Indonesia sendiri sudah empat kali ikut, tapi mahasiswa PENS baru pertama kali ini dipercayakan mewakili Indonesia dalam ajang yang diadakan dua tahun sekali ini," tuturnya.
![]() |
Andy dan Eko mengaku, keduanya siap untuk mengikuti kompetisi ini. "Kami sudah memepersiapkan yang terbaik, minta doa restunya saja dari seluruh masyarakat Indonesia. Harapannya bisa dapat medali emas dan mendapatkan penghargaan best nation," ujar Eko.
Tim dari PENS ini berharap, karya mereka nantinya bisa dikembangkan di Indonesia. "Ini didanai oleh Kemendikbud, harapanya ke depan bisa dikembangkan di Indonesia. Aplikasinya bisa untuk industri, misal ada gudang yang punya alamat tertentu, robot ini bisa mengenali dan memindahkan barang ke alamat gudang tersebut, bahkan untuk barang yang bergerak, dengan medan seperti pasir. Jadi kami juga memikirkan bagaimana agar saat barang diambil, pasirnya tidak ikut terbawa," jelas Indra. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini