"Iya kami masih narik (bekerja) kok, tapi kita nggak pakai atribut. Ini banyak temen-temen kita yang kena sweeping karena pakai atribut," ujar Fandi Achmad (32), seorang pengemudi ojek online di depan pusat perbelanjaan ITC kepada detikcom, Selasa (3/10/2017).
"Bagaimanapun masyarakat banyak yang menggunakan transportasi online dan kami tetap ingin melayani mereka meskipun saat ini situasi tidak kondusif," ujar Aji Zainal (36), seorang pengemudi ojek online lainnya.
Menurut Fandi dan Zainal, demo dan sweeping yang dilakukan pengemudi angkutan umum (Angkot) sangat meresahkan masyarakat. Itu terbukti pemerintah turun tangan membantu warga yang keleleran di jalan.
"Ini (demo dan sweeping) sangat meresahkan masyarakat. Seharusnya mereka cari solusi bagaimana agar tidak kalah saing dengan transportasi online. Kalau seperti ini kan masyarakat kasihan, bagaimana coba nasib orang-orang yang biasa pakai jasa transportasi online," ujar Zainal.
Sebagai pengemudi ojek online, demo tersebut tidak berpengaruh ke perekonomian. Namun mereka khawatir mempengaruhi pelayanan transportasi online kepada masyarakat yang sudah aktif langganan.
"Kalau kami nggak masalah ya, toh ya bayaran kami nggak begitu besar, jadi tidak pengaruh sama kondisi ekonomi kami. Tapi kan yang kasihan masyarakat dan teman-teman ojek yang tidak punya kerjaan lainnya. Ini yang kami permasalahkan kami nggak bisa melayani masyarakat dengan maksimal, itu saja," ujar Fandi.
Berbeda dengan Fandi dan Zainal, Mohammad Atim (42), pengemudi ojek online yang datang jauh-jauh dari Madura merasa demo mengganggu aktivitas kerjanya dan merugikannya.
"Iya, mbak. Kayak gini sangat menganggu aktivitas orang-orang yang bekerja, apalagi ojek online seperti saya ini. Kayak gini merugikan saya loh, padahal saya juga mesti biayai istri dan 3 anak saya," keluh Atim.
Walau beberapa temannya nekat mencari penumpang, Atim memilih untuk berhenti sementara karena takut terkena sweeping.
"Waduh susah mbak, meski nggak pakai atribut saya bisa kena sweeping loh, sopir angkot itu ngecek aplikasi kita, gitu-gitu mereka canggih bisa buka aplikasi kita," pungkas Atim dengan emosi. (fat/fat)











































