Hadiri Panen Raya di Lamongan, Ketua MUI Dukung Pemberdayaan Umat

Hadiri Panen Raya di Lamongan, Ketua MUI Dukung Pemberdayaan Umat

EKo Sudjarwo - detikNews
Sabtu, 30 Sep 2017 13:50 WIB
Hadiri Panen Raya di Lamongan, Ketua MUI Dukung Pemberdayaan Umat
Foto: Eko Sujarwo
Lamongan - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung upaya pemberdayaan sektor pertanian. Bahkan, MUI sudah mengikat kerja sama dengan perusahaan untuk memberdayakan umat melalui berbagai program.

Ketua MUI KH Ma'ruf Amin saat menghadiri panen raya jagung di Desa Kedali, Kecamatan Pucuk, Lamongan, mengatakan, MUI sudah mengikat kerjasama dengan perusahaan untuk memberdayakan umat melalui berbagai program. Hal ini, kata Ma'ruf, sebagai bagian dari arus baru ekonomi Indonesia yang digagas MUI.

"Salah satu perusahaan tersebut adalah medco yang sudah memberikan komitmen untuk membantu perkembangan pemberdayayan ekonomi umat," katanya.

Dikatakan oleh Ma'ruf, sekarang ini adalah saat yang tepat untuk melakukan upaya pemberdayaan. Pasalnya, saat ini sedang berkembang arus baru ekonomi Indonesia, yaitu melalui pemberdayaan umat.

"Dalam arus lama, yang dibangun adalah konglomerat, dengan maksud agar menetes ke bawah. Tapi ternyata yang atas makin kuat, yang bawah makin rusak. Termasuk warung-warung masyarakat 'roboh' semua karena toko modern," katanya.

Karena itu, lanjut Ma'ruf, sistem pembangunan harus dirubah yang dimulai dengan pemberdayaan umat sebagai bagian terbesar dari bangsa ini.

Pemberdayaan umat ini kata KH. Ma'ruf Amin, sebagai upaya proporsionalitas bukan diskriminatif dengan pilar utama ekonomi syariah dan pusat pemberdayaannya ada di pesantren-pesantren.

"Prestasi (jagung) di Lamongan ini agar dijadikan contoh untuk seluruh kabupaten di Indonesia. Karena itu saya harapkan Lamongan bisa memberikan pengaruh bagi perkembangan pertanian jagung di seluruh Indonesia," kata dia.

Sementara, produksi jagung di Lamongan saat ini sudah mencapai 500 ribu ton. Padahal di akhir 2016 lalu baru bisa berproduksi 372.162 ton.

Bupati Lamongan yang hadir dalam acara mengatakan, dengan menaikkan produktivitas menjadi rata-rata 10 ton per hektar, bisa menaikkan pendapatan petani hingga tiga kali lipat.

"Desa Kedali Kecamatan Pucuk bukan sasaran wilayah unggulan. Ini wilayah himpitan, Tapi rupanya setelah mengadopsi teknologinya bisa panen jagung dengan produktivitas paling rendah 9,6 ton, dan tertinggi 11,4 ton perhektare," akunya. (bdh/bdh)
Berita Terkait