Ini Pesan Kades Ngadas Sebelum 7 Orang Tewas Keracunan Asap Genset

Ini Pesan Kades Ngadas Sebelum 7 Orang Tewas Keracunan Asap Genset

Muhammad Aminudin - detikNews
Jumat, 29 Sep 2017 17:10 WIB
Foto: Istimewa
Malang - Kepala Desa Ngadas Mujianto sudah mengingatkan korban tewas keracunan asap genset. Pesan itu agar pintu dan jendela dibuka saat 5 pekerja bangunan dan 2 petugas operator seluler, menyalakan genset.

"Sudah saya bilang, pintu dibuka atau jendela. Karena genset dinyalakan," ujar Kades Mujianto ditemui detikcom di kamar jenazah RSSA Malang, Jumat (29/9/2017) sore.

Dia menyebut genset yang dinyalakan adalah milik petugas dari vendor operator seluler. Genset berada di dalam ruang balai desa dan dinyalakan untuk mendukung suplai listrik, karena listrik padam sejak siang hari.

"Genset desa berada di luar, yang menyala adalah genset milik vendor seluler. Dinyalakan karena tengah melakukan perbaikan BTS, mungkin lupa membuka pintu. Karena mereka terlelap tidur," jelasnya.

Mujianto menjelaskan, suhu udara pada malam kemarin sangat dingin. Ditambah angin sedikit kencang hingga kemungkinan membuat pekerja menutup rapat pintu dan jendela. Sementara para pekerja bangunan sudah beberapa minggu menggarap bangunan baru Balai Desa Ngadas.

Jumlahnya ada 7 orang, dua di antaranya pulang dan baru pagi tadi kembali. "Pekerja bangunan sedang bangun gedung baru. Yang dua pulang, pagi tadi yang mengetahui rekannya tidur pulas. Sebelum tahu mereka ternyata sudah meninggal," beber Mujianto.

Mujianto pertama kali mendapat laporan dari salah satu pekerja yang kembali dari rumahnya. Saat itu Mujianto curiga, karena salah satu dari pekerja yang tidur, bagian mulutnya mengeluarkan busa.

"Saya dilapori teman pekerja bangunan, jika lima orang itu tengah tidur pulas dan salah satu dari mereka mulutnya mengeluarkan busa. Saya curiga dan segera datang ke balai desa, ternyata mereka sudah meninggal," terang Mujianto.

Mujianto mengaku, sempat berbincang dengan para korban usai menggelar rapat. Dia baru meninggalkan balai desa sekitar pukul 01.00 WIB pagi.

"Saya sempat ngobrol lama, karena setelah rapat tidak langsung pulang. Sebelum pulang, saya pesan pintu agar dibuka, karena bau asap genset sangat menyengat," terangnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.