Seperti yang dikatakan Musliman (52), pedagang sepatu-sandal. Menurut dia, tempat relokasi sementara di lahan Pemkot Mojokerto, Lingkungan Kedungsari, Kelurahan Gununggedangan, Magersari, dinilai tak strategis.
"Tempatnya masuk ke sawah, tidak di pinggir jalan. Pastinya akan sepi pengunjung," katanya saat berbincang dengan detikcom di lokasi bekas kebakaran, Jumat (29/9/2017).
Tak hanya itu, lanjut Musliman, agar lokasi jualan sementara di Kedungsari dikenal pembeli, setidaknya membutuhkan waktu sekitar 2 tahun. Padahal, saat ini para pedagang terdesak oleh berbagai kebutuhan. Mulai untuk makan keluarga, biaya anak sekolah, hingga membayar cicilan hutang modal di bank sebelum kebakaran terjadi.
"Kalau merintis lagi hingga ramai pembeli, modalnya yang endak ada. Kami butuh bisa berjualan lagi agar cepat laku untuk menutup kebutuhan kami, apalagi modal untuk jualan ini juga berhutang," ujar pria yang sudah 4 tahun lebih berjualan di Pasar Benpas ini.
Oleh sebab itu, menurut Musliman, para pedagang di blok alun-alun sepakat untuk berjualan di depan lokasi bekas kebakaran. Setidaknya sudah ada 70 pedagang yang mulai membuka lapak non permanen, baik di halaman depan pasar maupun di tepi Jalan Benteng Pancasila.
"Hasil rapat yang dihadiri 160 pedagang sepakat untuk menolak relokasi. Kalau pemerintah bersikukuh merelokasi, kami akan melakukan aksi protes," cetusnya.
Hal senada dikatakan Mochamad Rupi'i (38), pedagang mainan anak-anak di blok alun-alun Pasar Benpas. Bapak tiga anak ini berharap kepada Pemkot Mojokerto agar mengizinkan para pedagang korban kebakaran untuk berjualan di depan pasar sambil menunggu perbaikan selesai.
"Saya harus menafkahi anak dan istri, membayar cicilan di bank dan membayar biaya sekolah anak. Kalau direlokasi, dagangan saya tak laku, bagaimana saya memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak itu?," ungkap pria asal Desa Kepuhanyar, Mojoanyar ini.
Saat meninjau lokasi kebakaran, Sabtu (23/9), Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menyatakan akan merelokasi para pedagang ke Kedungsari. Relokasi itu bersifat sementara hingga tuntasnya perbaikan Pasar Benpas.
"Dinas Perdagangan dan Perindustrian saya minta untuk segera ketemu dengan tim anggaran untuk merelokasi sementara menggunakan dana tak terduga. Lokasi relokasi di lahan kami (Pemkot) di Jalan Raya Kedungsari, tak terlalu jauh dari sini," kata Mas'ud.
230 Kios beserta barang dagangan di blok alun-alun Pasar Benpas ludes dilalap api, Jumat (22/9) menjelang tengah malam. Menurut keterangan saksi mata, api muncul dari salah satu kios yang dipakai warung. Polisi belum memastikan penyebab kebakaran meski tim Labfor Polda Jatim telah melakukan olah TKP. (fat/fat)