Warga pun berinisiatif membuka tempat parkir dadakan. Salah satu tempat parkir itu adalah wilayah Ketabang Magersari I. Hal ini menjadi kesempatan bagi warga untuk memperoleh tambahan penghasilan.
Motor yang parkir terbilang banyak, mencapai ratusan motor. Sayangnya tarif parkir yang dikenakan warga terlalu tinggi, Rp 5 ribu untuk sekali parkir.
![]() |
"Ini kami sediakan tempat parkir karena area Pemkot kan nggak bisa parkir. Kami melihat peluang bahwa kesempatan ini bisa menambah pendapatan warga, masak ya saya larang," ujar Ketua RT 2 RW 7 Ketabang Magersari Rupiatu alias Upik kepada wartawan, Jumat (29/9/2017).
Upik mengaku bahwa ia belum melakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait, namun sebelum menyediakan tempat parkir, ia telah melakukan rapat dengan warga Ketabang Magersari.
"Kalau diskusi sama pihak terkait belum ya soalnya ini dadakan. Tapi kami sudah rapat kok sebelumnya, saya juga sudah meminta agar warga menjaga keamanan motornya yang diparkir. Selain itu kami juga bahas pembagian hasil dari parkirnya yaitu sebagian buat kas RT sebagian dibagikan ke juru parkirnya," ujar Upik.
Sebagian besar hasil dari parkir akan dimasukkan ke kas RT Ketabang Magersari dengan pembagiannya adalah 90 % untuk kas RT dan sisanya untuk 15 warga yang menjadi juru parkir.
"Sebagian besar buat kas RT nanti dibagi, 90 % buat kas RT sisanya buat juru parkir. Nanti dari 10 % itu kami bagi 15 karena juru parkirnya ada 15 orang," ujar Choirul Anwar (46) salah satu juru parkir sekaligus warga Ketabang Magersari
"Saya belum tahu ya pembagiannya berapa persen, soalnya kan itu masih dihitung-hitung lagi, kami kan belum tahu nanti dapat berapa uang dari parkir ini, yang pasti sebagian uangnya buat kas RT," pungkas Upik. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini