Informasi di lapangan, mayat Fathurrozi pertama kali ditemukan oleh seorang perempuan yang hingga kini identitasnya masih dirahasiakan polisi. Saat itu, perempuan ini melintas di sekitar sungai tak jauh dari lokasi kejadian. Melihat ada mayat mengambang, perempuan itu langsung mengabarkan kepada warga.
Tak lama berselang, petugas dari Polsek Bangsalsari datang ke lokasi. Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) langsung dilakukan. Sejumlah saksi dimintai keterangan. Guna kepentingan penyelidikan, mayat dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk diautopsi.
Salah satu petugas, korban diduga over dosis miras. Bahkan tak jauh dari lokasi, ada seorang pemuda berinisial AF tergeletak tak sadarkan diri. Diduga kuat, AF pingsan akibat miras.
"Dugaan sementara korban yang meninggal karena over dosis. Saat ditemukan, kondisi korban meninggal hidungnya mengeluarkan busa dan terdapat luka robek di kepala sekitar 2 centimeter," kata petugas, Jumat (29/9/2017).
Kanit Reskrim Ipda Budi Setyono, mengaku masih menyelidiki kasus tersebut. Pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kematian korban. "Kita masih meminta keterangan saksi dulu, khususnya si AF yang menjadi saksi kunci," tegas Budi. (fat/fat)











































