MUI dan Forpimda Kabupaten Blitar Ajak Nobar Film G30S/PKI

MUI dan Forpimda Kabupaten Blitar Ajak Nobar Film G30S/PKI

Erliana Riady - detikNews
Kamis, 28 Sep 2017 09:38 WIB
Foto: Istimewa
Blitar - MUI dan jajaran forpimda Kabupaten Blitar nobar film G30S/PKI. Mereka berbaur dengan ribuan kalangan mulai pelajar, santri, wali murid dan masyarakat.

Nobar kali ini digelar di pelataran MA Maarif Desa Bakung Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar, Rabu (28/9/2017) malam.

Ketua MUI Kabupaten Blitar, H Ahmad Zamrodji menyatakan dengan nobar film ini diharapkan menjadi panduan bimbingan dan arahan, khususnya bagi pelajar, terkait sejarah pemberontakan PKI di Indonesia.

"Dengan pemutaran film G 30S/PKI ini diharapkan agar para santri dapat mengetahui makna sejarah yang terjadi pada masa lampau. Bahwa pemberontakan itu pernah ada di negara ini. Saat pemutaran film G 30S/PKI serempak ini tujuannya, agar masyarakat tahu betapa kejamnya PKI dan kami berharap kepada para wali santri nantinya agar dapat membimbing dan memberikan arahan khususnya tentang sejarah pemberontakan G 30S/PKI," kata Zamrodji.

Acara yang dimulai sekitar pukul 19.30 WIB, mendapat animo luar biasa dari masyarakat. Mereka tidak ada yang beranjak, hingga film dengan durasi 3,5 jam itu selesai diputar.

Sementara Dandim 0808 Blitar, Letkol ARH. Surya Dani mengaku moment nobar film G30S/PKI diharapkan masyarakat mengetahui sejarah sebenarnya tentang pergerakan PKI yang merongrong keutuhan NKRI pada saat itu.

"Malam ini kita berkumpul di sini dalam rangka menyaksikan pemutaran film G 30S/PKI . Mungkin bagi adik-adik sekalian, ada yang sudah pernah nonton dan belum. Karena film ini menggambarkan kekejaman PKI yang menculik 7 jendral TNI AD dan kemudian dibuang di sumur lubang buaya," jelas Dani ditemui usai nobar.

Pemutaran film G30S/PKI digelar, lanjut Dani, bertujuan untuk menanamkan serta memberikan pengetahuan akan pendidikan sejarah bangsa di kalangan masyarakat terutama kalangan anak muda.

"Karena pada era saat ini terdapat oknum-oknum yang mencoba untuk memutar balikkan sejarah. Ada juga pada saat ini ,sudah muncul gaya komunis baru. Itu terbukti banyak lambang lambang PKI yang bermunculan, contohnya gambar lambang PKI yang ada di baju dan banyak gambar gambar PKI lainya yang disamarkan," ungkapnya.

Blitar, menurut Dani, punya sejarah kelam terkait peristiwa tahun 1968 itu. Di Blitar selatan ada monumen yang bernama monumen Trisula, monumen itu tanda bukti sejarah. Bahwa tahun 1968 telah terjadi penumpasan PKI dari Jawa Tengah, yang melarikan diri ke Jawa Timur hingga sampai Blitar selatan yang pernah menculik ulama di Blitar.

"Untuk itu saya berterima kasih kepada MA Maarif atas permintaan nobar film itu di sini. Semoga sejarah kelam itu tak pernah terulang lagi," paparnya. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.