Struktur bangunan itu ditemukan oleh Slamet (40) di sawah Dusun/Desa Karobelah, Mojoagung, Jombang, Rabu (24/9) sore. Saat itu dirinya sedang menggali tanah uruk untuk pembangunan jalan lingkungan.
"Sampai kedalaman sekitar setengah meter ada tumpukan bata merah yang ukurannya tidak seperti bata umumnya, saya gali lagi," kata Slamet kepada wartawan di lokasi, Rabu (27/9/2017).
Penemuan situs kuno ini sekitar 200 meter dari permukiman penduduk. Hasil penggalian yang dilakukan Slamet, nampak struktur bata merah itu berbentuk memanjang sekitar 5 meter.
![]() |
Bangunan ini tersusun dari bata merah berukuran 40x15 cm dan 40x20 cm dengan ketebalan 8 cm. Juga ditemukan banyak pecahan gerabah dari tanah liat. Beberapa diantaranya masih utuh. Jika terus digali, kemungkinan bangunan ini lebih panjang dan lebih dalam lagi.
"Saya khawatir ini situs purbakala makanya saya tak berani meneruskan penggalian," ujar Slamet.
Penemuan struktur bangunan kuno ini memaksa Slamet harus menghentikan penggalian tanah uruk. Saat ini situs diamankan oleh warga dengan memasang garis pembatas.
Kepala Desa Karobelah Sunhadi menuturkan, struktur bangunan serupa juga pernah ditemukan warga di sawah Desa Karobelah. Namun, sejauh ini belum ada tim arkeolog yang melakukan penelitian di lokasi penemuan.
"Temuan ini sudah kami laporkan ke Pak Camat (Mojoagung), kami menunggu tindak lanjut," tandasnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini