Semua pebalap melepaskan anak penyu di Pantai Cacalan, Kalipuro. Ada 80 tukik berusia tiga bulan yang dilepas ke pantai. Pelepasan tukik merupakan simbol Pemkab Banyuwangi untuk melestarikan salah satu hewan purba tersebut.
"Ini untuk mengkampanyekan konservasi penyu di Banyuwangi," ujar Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko kepada sejumlah wartawan, Selasa (26/9/2017).
Pelepasan penyu bukan tanpa alasan. Banyuwangi yang memiliki garis pantai sepanjang 175 KM, menjadi tempat favorit pendaratan penyu untuk bertelur. Dari 7 jenis tukik yang ada di dunia, 6 diantaranya ada di Indonesia. Dan, 4 jenis diantaranya mendarat di pantai Banyuwangi. Yakni, Penyu Lekang, Penyu Hijau, Penyu Blimbing, dan Penyu Sisik.
"Tidak semua pantai bisa didarati penyu. Hanya pantai yang bersih dan tidak bising yang menjadi tempat penyu bertelur," terang aktivis pelestari penyu dari Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF), Wijanto Haditanojo saat mendampingi para pebalap melepas tukik.
Potensi ekologis inilah yang coba ditekankan oleh Banyuwangi. Selain mengembangkan wisata berbasis keindahan alam, juga mengedepankan pelestarian lingkungan. "Misi ini yang coba kita sampaikan kepada pebalap yang berasal dari mancanegara," imbuh Wabup Yusuf.
![]() |
"City tour ini untuk mengenalkan Banyuwangi kepada pebalap sekaligus mengenalkan pebalap kepada masyarakat Banyuwangi," papar Yusuf.
Di Pendopo sendiri, para pebalap dijamu dalam gala dinner dan melakukan konferensi pers. Setelah itu, mereka akan mengikuti pembukaan ITdBI di Taman Blambangan. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini