50 Persen Kasus Narkoba Libatkan Pelajar, Guru Diimbau Proaktif

Pasuruan - Satreskoba dan Diknas Kota Pasuruan melakukan sosialisasi bahaya narkoba dan obat keras ke sekolah-sekolah. Selain kepada pelajar, para guru juga mendapat pengarahan.

"Sosialisasi ke kalangan pelajar sangat penting karena anak-anak ini yang jadi korban. Tahun 2016, ada 30 kasus narkoba dan 50 persennya adalah pelajar pendidikan dasar," kata Kabid Pendidikan Dasar Diknas Pasuruan, Supriyadi, di SMPN 11 Pasuruan, Jalan Halmahera, Senin (25/9/2017).

Supriyadi mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan aturan penanganan dan pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba dan obat terlarang di kalangan pelajar. Nantinya aturan tersebut akan diusulkan menjadi Perwali.

"Kami juga sudah terus kampanye, terutama di tingkat dasar, karena di sana wewenang kami," terangnya.

Selain pelajar, para guru dan staf juga dinilai perlu mendapat sosialisasi dan penyuluhan. Mereka juga harus mengerti jenis-jenis narkoba dan obat-obat keras.

"Selain melibatkan polisi, kami secara internal juga terus mengantisipasi dengan sidak dan penyuluhan pada siswa dan guru. Karena saya yakin banyak guru dan staf yang belum banyak yang tahu tentang jenis narkotika dan obat terlarang terutama PCC yang sedang beredar. Tahunya dari media," terang Kepala SMPN 11, Agus Harianto.

Agus mengungkapkan, masalah narkoba dan obat keras menjadi tanggungjawab bersama. "Bukan hanya polisi. Makanya guru harus paham sehingga mereka bisa mencegah siswa," ungkap Agus.

Dalam sosialisasi tersebut, polisi juga memeriksa isi tas ratusan siswa. Selain di SMPN 11, sosialisasi juga dilakukan di SMP 9, Jalan Patiunus. Tak ditemukan narkoba dan obat terlarang dalam pemeriksaan tersebut.

"Kami akan terus lakukan kegiatan ini sebagai bentuk antisipasi. Kita lakukan pembinaan pada guru dan anak agar mereka tahu jenis obat terlarang dan tahu bahayanya," tandas Kasat Narkoba Polres Pasuruan Kota, AKP ML Tadu. (fat/fat)