Anak-anak usia SD dan SMP berkumpul di Pendopo Saba Swagatha Blambangan. Mereka diajak bergembira, belajar dan berdoa bersama. Terdapat beragam permainan edukatif. Mulai dari istana balon, trampolin, kereta api, kiddy ride, ghost rade, rave racer, basket hingga scooter matic dan scooter jungkit dicoba oleh ribuan anak yatim ini.
Para anak yatim juga menikmati aneka ragam kuliner sepuasnya, mulai dari bakso, batagor, mie ayam, pangsit, gado-gado, soto, es degan, es dawet, es buah hingga beragam jajanan lainnya.
"Seneng banget bisa main sepuasnya. Tadi main istana balon, sekuter dan kereta api. Ini juga dapat duit dan makan gratis," ujar Annisa, salah satu peserta Festival Anak Yatim, kepada detikcom.
Tahun ini, Festival Anak Yatim mengambil tema "Belajar dan Berproses untuk Bisa Berkarya".
"Festival Anak Yatim adalah salah satu cara untuk memuliakan mereka, sekaligus menggugah solidaritas warga untuk bersama-sama mengembangkan potensi diri anak yatim," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, kepada wartawan, Sabtu (23/9/2017).
Perwakilan anak yatim sebelumnya juga dilatih fotografi. Hasilnya dipamerkan saat festival berlangsung. Sebagian foto dilelang hari ini dan laku hingga jutaan rupiah. Sebagian foto lain akan dilelang khusus untuk para pengusaha dan pejabat negara yang datang ke Banyuwangi. "Seluruh hasil lelang akan diserahkan kepada anak bersangkutan," ujar Anas.
Di pengujung acara, Bupati Anas menyerahkan beasiswa bagi anak-anak yatim berprestasi. "Beasiswa ini harus terus digalakkan. Saya minta Dinas pendidikan untuk terus mencari anak-anak yatim yang berprestasi," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini