Kekeringan, Debit Air DAM Sungai di Trenggalek Turun Drastis

Kekeringan, Debit Air DAM Sungai di Trenggalek Turun Drastis

Adhar Muttaqin - detikNews
Sabtu, 23 Sep 2017 14:50 WIB
DAM Widoro di Trenggalek/Foto: Adhar Muttaqin
Trenggalek - Kondisi debit air di sejumlah sungai di Kabupaten Trenggalek mengalami penurunan drastis selama musim kemarau ini. Bahkan beberapa sungai penurunannya mencapai 100 persen.

Kabag Protokol dan Rumah Tangga Setda Trenggalek, Triadi Atmono mengatakan, penurunan debit air tersebut merata di semua sungai, akibat terjadinya musim kemarau yang panjang.

"Memang benar terjadi penyusutan, ini seperti yang terpantau di beberapa Dam atau pintu air yang ada. Penurunan debit airnya mencapai 90 persen lebih," kata Triadi kepada detikcom, Sabtu (23/9/2017).

Sungai Tawing yang melalui Dam Widoro, Kecamatan Gandusari, pada musim penghujan lalu debit airnya mencapai 2.523 liter/detik, sedangkan memasuki dengan intake 2.862 liter/detik. Memasuki bulan Mei debit air menjadi 5973 liter/detik dengan intake 2.201 liter/detik.

"Sementara itu memasuki bulan ke delapan anjok mejadi 0 liter/detik dengan intake 0,460 liter/detik. Hal serupa juga terjadi pada Dam Bagong, debit airya 0 liter/detik dengan intake 382 liter/detik," ujarnya.

Sedangkan kondisi paling parah terjadi pada aliran sungai Mlinjon yang melintasi Dam Nglongah, karena saat ini debit air maupun intake Dam 0 liter/detik. Padahal pada musim penghujan debit air sungai Mlinjon mencapai 10.320 liter/detik. Akibat kondisi tersebut aliran sungai sama sekali tidak dapat difungsikan untuk irigasi pertanian maupun kebutuhan lainnya.

"Sungai-sungai di Trenggalek sebagian besar sumbernya dari tadah hujan, sedangkan kalau mata airnya kecil sekali. Sehingga apabila musim kemarau kering dan disaat musim hujan debitnya sangat besar," jelasnya.

Meski demikian Triadi mengaku, penurunan debit air sungai tersebut belum berpengaruh banyak terhadap konsisi area persawahan yang ada di wilayahnya. Karena rata-rata saat ini tanaman padi petani telah menguning, sehingga tidak teralu membutuhkan air.

"Sedangkan sebagian sudah berganti tanaman jenis palawija. Sedangkan untuk pengairannya, beberapa dam masih bisa menyuplai meskipun jumlahnya sedikit, kemudian banyak juga yang memanfaatkan sumur bor," imbuhnya.

Pemkab Trenggalek mengimbau para petani yang akan memasuki musim panen, agar tidak lagi menanam padi dan beralih ke jenis palawija. Hal tersebut untuk mengantisipasi apabila musim kemarau lebih panjang. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.