Diiringi gamelan Kebo Giro, tembang pambagyo raharjo atau tembang ritual syukur ini, warga membawa dua gunungan ke tepi pantai. Ritual sarat fisosofi kehidupan ini, digelar dalam Upacara Larung Sesaji di Pantai Serang.
Di pucuk tumpeng gunungan Guyub Rukun, dipasang sebuah ontong (jantung pisang). Ini sebagai simbol inti dari kehidupan manusia. Dengan melarung jantung pisang itu ke laut, filosofinya membersihkan inti kehidupan manusia dengan air bumi yang suci.
![]() |
"Ritual larung sesaji ini merupakan simbol menyatunya alam semesta dengan manusia. Sebagai sarana memuji syukur pada semua bentuk Kekuasaan Tuhan," jelas sesepuh Desa Serang, Ki Raban Yuwono kepada detikcom di lokasi, Sabtu (23/9/2017).
Sebelum dilarung, lima dukun membakar kemenyan, lalu mencampur air dari lima sumber mata air. "Artinya menyatukan dari lima sumber energi. Sedangkan air sebagai simbol asal muasal manusia itu hanya dari setetes air," tambah Ki Raban Yuwono.
Ribuan warga memenuhi semua areal pantai sepanjang sekitar 2 km. Mereka tak hanya datang dari Blitar, tapi juga daerah lain. Seperti Kabupaten Malang, Tulungagung dan Kediri. Di bawah matahari yang sangat terik, mereka tampak khusuk menunggu setiap moment dalam ritual itu.
![]() |
"Saya ngalap berkah dari air suci yang diusapkan ke wajah para pengunjung. Katanya air itu membawa berkah biar cepet dapet jodoh," kata pengunjung dari Malang, Leksono Aji (25) yang mengaku masih lajang.
Ritual Larunv Saji, menjadi agenda tahunan yang rutin dilakukan. Selain masih diyakini akan mendatangkan berkah bagi warga yang sebagian besar sebagai nelayan, acara ini terbukti mampu mendongkrak sektor wisata di pesisir Blitar Selatan.
"Ini agenda rutin. Kami setiap tahun punya event Festival Serang. Ini merupakan event tahun ketiga," kata Lurah Serang, Dwi Handoko Pawiro ditemui usai acara. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini