Ketua Satgas yang juga Sekkab Lamongan, Yuhronur Efendi mengatakan, 10 desa yang sudah kekurangan air bersih yakni Desa Bedingin, Bakalrejo, Pangkatrejo, Daliwangun, Kedungbanjar, Deketagung dan Sidorejo di Kecamatan Sugio. Kemudian Desa Soko di Kecamatan Tikung serta Desa Pajangan dan Madulegi di Kecamatan Sukodadi.
Yuhronur mengaku meski baru diaktifkan, namun satgas ini sudah bekerja sejak awal September mengantisipasi puncak musim kemarau di bulan September dan Oktober. "Selama September, satgas ini sudah mengirimkan bantuan air bersih di 10 desa yang berada di 3 kecamatan tersebut," terangnya.
Yuhronur menegaskan, sebagai langkah antisipasi, selain membentuk satgas bencana kekeringan dan kebakaran, pihaknya juga sudah membuka call center yang aktif selama 24 jam di nomor 317730.
"Pengaktifan selama 24 jam non stop ini mendesak dilakukan untuk memberikan jaminan kecepatan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan," katanya.
200 Personel satgas bencana ini dari lintas sektor. Bukan hanya BPBD, namun juga dari Polres, Kodim, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan instansi terkait lainnya. Satgas ini, lanjut Yuhronur, dilengkapi 8 kendaraaan pemadam kebakaran, 13 unit mobil tangkai air bersih, 20 unit sepeda motor jenis trail dan 6 ambulance.
Sementara selain pembentukan satgas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan juga akan berupaya untuk meningkatkan kualitas data, informasi dan pelaporan bencana dengan mengoptimalkan penggunaan Teknologi Informasi (IT). (fat/fat)