Yudi Latief: Jangan Takut dengan PKI, Pancasila Lebih Sakti

Yudi Latief: Jangan Takut dengan PKI, Pancasila Lebih Sakti

Ardian Fanani - detikNews
Jumat, 22 Sep 2017 00:09 WIB
Yudi Latief saat memberi kuliah umum (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Dr. Yudi Latief, Ph.D mengingatkan kepada masyarakat agar jangan terlalu takut dengan isu bangkitnya PKI. Daya tahan ideologi dan kesaktian Pancasila seharusnya sudah cukup membentengi bangsa Indonesia dari paham komunisme.

"Dengan daya tahan ideologi Pancasila, sudah cukup untuk menghadapi ideologi komunis. Jadi, tidak perlu terlalu belingsatan menghadapinya. Cukup kita pastikan ideologi Pancasila ini tersampaikan dengan baik," ungkap Yudi sebelum menyampaikan kuliah umum di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Jumat (22/9/2017).

Menurut Yudi, dalam peta geopolitik, ideologi komunisme sudah tidak mungkin bisa berkembang. Banyak negara yang menganut ideologi komunis, seperti halnya Tiongkok, saat ini justru malah lebih condong pada ideologi nasionalisme konfusion.

"Katakanlah, posisi komunisme masih hidup, kalau kita ketakutan dan buta pada peta geopolitiknya, ini menandakan daya tahan Pancasila masih lemah," ungkapnya.

Dengan menguatnya isu komunis dalam beberapa waktu ke belakang, Yudi Latief justru mengajak masyarakat untuk mengembangkan ideologi Pancasila lebih sakti. "Dari pada kita terus-terusan defensif (menghadapi ancaman ideologi komunisme), lebih baik kita mengembangkan Pancasila ini agar lebih sakti," ajaknya.

Lebih lanjut penulis buku 'Negara Paripurna' itu mengatakan, mengajarkan Pancasila lebih komprehensif, baik dari sisi sejarah, filsafat hingga implementasinya merupakan tantangan yang segera dijawab oleh bangsa Indonesia.

"Dalam 20 tahun terakhir, nyaris pendidikan Pancasila diabaikan. Sehingga kekosongan tersebut, diisi oleh ideologi-ideologi lain," terangnya.

Kemajuan teknologi saat ini, terang Yudi, menjadi penyebab utama masuknya beragam ideologi. Meskipun secara teoritik ideologi tersebut tidak menarik, tapi justru lebih diterima karena mampu masuk melalui beragam teknologi yang berkembang pesat dewasa ini.

"Saat ini, ideologi-ideologi yang ada di dunia, masuk ke pori-pori anak-anak kita tanpa saringan lagi. Jika dulu ada tokoh-tokoh, ada ulama yang memfilter, sekarang sudah tidak bisa," cetusnya.

Untuk itu, saat ini pihaknya (UKP-PIP), mengajak semua komponen bangsa untuk menyiapkan pengajaran ideologi Pancasila lebih atraktif. Baik dari sisi konten maupun penyampaian. "Banyak pakar dunia yang mengatakan bahwa Pancasila adalah ideologi yang paling baik. Jadi perlu kita persiapkan pengajaran Pancasila ini yang lebih atraktif. Sehingga bisa dipahami lebih luas," pungkasnya.

Dalam acara tersebut juga digelar MoU antara Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dengan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Kerjasama ini dilakukan untuk upaya penegakan Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman sehari-hari. Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi siap dibina sebagai garda terdepan dalam pengamalan Pancasila dalam Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.