Bekraf tak hanya intens mendampingi UMKM, mereka juga menggelar workshop bisnis kreatif yang melibatkan mahasiswa, komunitas, dan para pelaku UMKM.
Mentor Ikkon Banyuwangi, Damang Sarumpaet mengatakan, para pelaku UMKM, komunitas, maupun anak muda yang berminat memulai bisnis kreatif diberi beragam materi. Seperti pembuatan konten menarik untuk promosi di media sosial, strategi pengembangan kemasan produk untuk daya saing, serta pembuatan foto dan video produk kemasan untuk membantu pemasaran.
"Di sesi fotografi, kami juga akan mengajak peserta belajar memotret dan membuat video produk, serta pendokumentasian produk. Tidak harus punya kamera mahal, bisa juga dengan kamera di handphone," jelas Damang Damang usai beri workshop di Rumah Kreatif Banyuwangi, Jumat (22/9/2017).
Damang menambahkan, kegiatan ini merupakan rangkain program Ikkon Bekraf di Banyuwangi yang telah berjalan selama tiga bulan terakhir. Ada 14 praktisi dari berbagai disiplin ilmu melakukan pendampingan untuk mengembangkan bekraf di Banyuwangi. Mereka ada yang arsitek, antropolog, desainer interior, desainer tekstil, hingga desainer produk.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih kepada pemerintah pusat yang terus berkomitmen mengembangkan ekonomi kreatif UMKM daerah berbasis desa. Ini adalah bentuk sinergi pusat dengan daerah. UMKM daerah bisa mendapatkan ilmu yang tentunya akan meningkatkan daya saing pelaku ekonomi kreatif di daerah.
"UMKM bisa kompetitif dengan produk pelaku ekonomi kreatif kota besar yang telah mapan secara SDM dan infrastruktur," tandas Anas. (fat/fat)











































