Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris menyatakan selain membobol, keduanya pernah melakukan aksinya di toko pracangan di dua lokasi.
"Mereka residivis, saat ini telah kami amankan setelah melakukan pembobolan khususnya di sekolah SD di 16 lokasi," kata Kompol Muhammad Haris kepada wartawan di kantornya, Selasa (19/9/2017).
Kasat Harris menegaskan, selain mengamankan dua tersangka pihaknya juga menyita barang bukti alat yang digunakan. Di antaranya, tas, dua linggis, sebuah tang, tatah, kunci pas, tali tampar, sarung tangan, serta barang bukti hasil pembobolan. Seperti, 8 minitor, sebuah HP dan sebuah lapotop.
"Selain mengamankan tersangka kami juga menyita barang bukti sebagai alatnya dan barang bukti hasil kejahatannya," tegas Harris.
Para pelaku, lanjut dia, melakukan pembobolan sekolah SD pada malam hari sekitar pukul 01.00 WIB. Lantaran sekolah SD tidak ada penjaganya, mereka dengan mudah mengambil barang-barang yang diinginkan.
"Menurut pengakuan kedua tersangka senang melakukan pembobolan di sekolahan SD karena sekolah tersebut tidak ada penjaganya," tambahnya.
Saat membobol SD Kragan Kecamatan Gedangan, petugas melakukan penyelidikan dan ahkirnya mengarah ke pelaku bernama Catur. Namun saat tempat kos digerebek, Selasa (22/8) Catur berhasil kabur.
"Catur sempat kabur pada saat rumahnya digerebek, namun petugas menemukan barang bukti hasil kejahatannya dari SD Kragan, kemudian 18 September Catur berhasil diamankan di kosnya Desa Punggul Kecamatan Gedangan," terang Kasat Harris.
Dia menambahkan, dari pengakuan Catur, dirinya melakukan pembobolan dengan temannya bernama Handoko. Dan Handoko pun berhasil diamankan di Desa Tambak Sawah.
Kini, dua tersangka akan dijerat dengan pasal 363 ayat 1 ke 3e, 4e dan 5e KUHP tentang pencurian dengan ancaman 5-7 tahun penjara. (fat/fat)