Dipastikan para pembalap dari 20 tim peserta ITDBI akan menghadapi rute yang menarik, sekaligus menantang.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, ajang balap sepeda dengan lintasan sepanjang 533 kilometer ini sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI).
Anas menambahkan pebalap akan mengawali lintasannya dari garis start yang berbeda. Etape pertama, akan mengawali balapannya di Pasar Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, lalu etape dua di Dusun "Coklat" di Kecamatan Glenmore, etape ketiga di Pelabuhan Ikan Muncar, dan etape empat di Pondok Pesantren Blokagung Kecmatan Tegalsari.
"Semua start diawali di tempat yang ikonik di Banyuwangi. Lokasi finish tiga etape dipusatkan di Kantor Pemkab Banyuwangi, kecuali etape tiga di Paltuding, Gunung Ijen. Panitia juga akan menggelar pusat keramaian ITdBI di GOR Tawangalun, di sana akan ada bazar dan pertunjukan selama empat hari," jelas Anas, Senin (18/9/2017).
![]() |
Dikatakan Chairman ITdBI, Guntur Priambodo pada etape pertama pebalap akan menempuh lintasan sejauh 137,7 kilometer (KM) dengan mengambil start di wilayah paling utara yaitu Pasar Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo.
Ini merupakan etape pemanasan. Dalam rutenya, para pebalap diajak menyusuri lintasan yang menarik. Seperti menyusuri jalanan pinggir Pantai Watudodol hingga memasuki alam perkebunan yang sejuk.
BACA JUGA: Tour de Ijen 2017 akan Digelar 27-30 September, Diikuti 29 Negara
Etape kedua, ialah jarak terpanjang sejauh 180,9 KM. Para rider akan memulai garis start dari sisi selatan Banyuwangi, di Dusun Kakao, di Kecamatan Glenmore. Di etape ini, pebalap akan melewati jalan di sepanjang pinggir sungai dan merasakan hawa sejuk persawahan di kaki Gunung Raung.
"Di lintasan terpanjang ini para tim pebalap harus mulai mengatur strategi agar tidak hanya bisa menang tapi juga menjaga stamina pebalapnya agar tidak kehabisan tenaga untuk menghadapi tantangan paling berat di etape tiga yaitu tanjakan Ijen," cetus Guntur.
Di hari ketiga para pebalap akan memasuki etape terberat yang dikenal sebagai etape neraka. Diawali dari Pelabuhan Muncar para pebalap dituntut untuk menaklukan rute sejauh 116,3 KM dengan tantangan tanjakan kaki Gunung Ijen yang berada di ketinggian 1.871 mdpl.
![]() |
Di lereng jelang kaki Gunung Ijen, para pembalap bahkan harus beradu pancal dengan kemiringan 45 derajat. Sebelumnya para pembalap akan mengambil start di Pelabuhan Muncar yang memiliki latar ratusan perahu nelayan nan eksotis.
"Etape ketiga ini akan menjadi babak yang menentukan. Para pembalap akan berjuang habis. Biasanya kalau selisih poin jawara di etape satu dan dua tipis, dipastikan jawara di etape tiga ini bakal keluar sebagai pemenang ITdBI," kata Guntur.
Baru di etape keempat, rider bisa sedikit mengendorkan adrenalin karena jarak tempuhnya yang paling pendek yakni 98,1 KM dengan rute yang cenderung landai. Lokasi garis start kali ini juga unik karena akan dimulai dari area pondok pesantren Blokagung di Kecamatan Tegalsari.
"Kami ingin warga pesantren yang menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Banyuwangi ikut terlibat dan merasakan langsung even internasional yang digelar oleh daerah. Pastinya akan juga akan memberi pengalaman unik bagi para pembalap," pungkas Guntur. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini