Larangan ini diberlakukan mengantisipasi bentrok antar perguruan silat saat perayaan bulan Jawa Suro atau 1 Muharam. Di Madiun, tercatat ada 11 perguruan silat.
"Kita percayakan polres masing-masing wilayah untuk amankan. Kita terjunkan untuk Kota Madiun sendiri sekitar 1.600-an lebih. Sesuai kesepakatan tidak boleh bawa motor roda 2," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Machfud Arifin di Alun-Alun Kota Madiun dalam gelar pasukan Operasi Aman Suro 2017, Senin (18/9/2017).
![]() |
Selain gelar pasukan Operasi Aman Suro 2017, 11 pimpinan perguruan silat menyepakati tidak ada konvoi menggunakan motor roda dua di hadapan polisi dan muspida. Hadir dalam upacara itu wali kota dan Bupati Madiun, Kapolres Madiun Kapolres Ponorogo, Kapolres Magetan, Kapolres Ngawi dan Kapolres Pacitan dan kepala Kodim se karesidenan Bakorwil Madiun.
Sementara Kapolresta Madiun AKBP Sonny Mahar Budi Adityawan mengatakan selain melibatkan 1.600 personel, juga dibackup jajaran polres karesidenan masing-masing sekitar 1.000 orang. Yakni Polres Madiun Kabupaten, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, sehingga total kurang lebih hampir 6.000 personel.
"Masing-masing polres diperbantukan sekitar 1.000 pasukan guna mengawal para anggota perguruan silat. Karena yang datang untuk merayakan Suran Agung dari berbagai daerah. Seperti Ngawi dilewati perguruan dari Bojonegoro, Tuban dan sekitarnya," ungkap Sony.
![]() |
Untuk wilayah Madiun Kabupaten, polres melibatkan 1.331 personel tersebar di 12 wilayah polsek. Mereka mengamankan jalur lalu lintas mulai perbatasan Nganjuk dengan Madiun hutan Saradan.
"Betul kita ikut bantu mengamankan kegiatan Suran Agung ini. Utamanya jalur rawan untuk menghalau aksi konvoi motor pesilat yang dilarang," tutur Agus.
Usai melakukan kesepakatan dengan 11 perguruan silat, polwan dan polisi laki-laki menunjukkan keahlian ilmu bela diri dan kanuragan. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini