"Tambahan pendapatan itu sudah lama tak pikirkan, karena aku pikir guru-guru perlu dapat tambahan. Itu negeri swasta bukan hanya negeri saja semua SD SMP termasuk madrasah makanya masih kita hitung kemampuan kita berapa," kata Wali Kota Tri Rismaharini di Graha Sawunggaling Gedung Pemkot Surabaya lantai VI, Jumat (15/9/2017).
Menurut Risma, tambahan penghasilan akan diberikan pada awal tahun 2018. Saat ini masih dihitung secara hati-hati dan matang oleh Dinas Pendidikan.
Uang tambahan penghasilan yang akan diberikan diambil dari anggaran yang sebelumnya untuk pembangunan fasilitas sarana dan prasarana SMU/SMK yang saat ini dikelola Pemprov Jatim.
"Hitung-hitungannya harus benar. Ini lagi dihitung sama Pak Ikhsan (Kepala Dinas Pendidikan Kota) Surabaya. Iya uangnya dari situ (anggaran SMA/SMK)," tambah Risma.
Kadis Pendidikan Surabaya Ikhsan menambahkan saat ini pihaknya masih mencari formula besaran dan cara pembagiannya. "Kita lagi hitung formulasi, cara pemberiannya masih kita hitung dan persiapan. Namanya tidak tahu yang penting ada tambahan buat teman teman guru negeri dan swasta," ujar Ikhsan.
46 guru SDN dan SMPN Ditambahi Tugas Jadi Kepala Sekolah
Sebanyak 28 guru SDN dan 18 guru SMPN di Surabaya ditambahi tugasnya sebagai kepala sekolah. "Dia tetap guru, diberi tugas tambahan kepala sekolah. Selama ini seperti itu, karena jabatan kepala sekolah bukan jabatam struktural," kata Risma.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan, penambahan jabatan disiapkan untuk mengantisipasi beberapa hal. "Para guru yang ditambahi tugas sebagai kepala sekolah karena menggantikan ada yang pensiun, meninggal dan periodenisasi," tambah Ikhsan. (ze/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini