"Dulu untuk program S1 ada 12 skema untuk 12 fakultas, sekarang kami punya 24 skema untuk 19 jurusan, yang dobel itu untuk menejemen, via negara, lalu kewirausahaan 3 skema" ujar Wakil Direktur LSP Unitomo Rahmawati Erma Standstah kepada wartawan di depan kantor LSP, Jumat (15/9/2017).
Unitomo berencana untuk merambah skema kompetensinya pada tingkat S2.
"Insya Allah nanti kami akan menambah skema di tingkat S2, yaitu Komunikasi, Hukum, Via Negara, Teknologi Pendidikan, Magister Pendidikan, dan Manejemen," tandas Rahma.
Rektor Unitomo, Dr. Bachrul Amiq mengatakan bahwa mahasiswa perlu bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses perkuliahan.
"Jangan sampai mahasiswa Unitomo gagal mendapatkan sertifikasi kompetensi, karena hal itu sekarang menjadi kewajiban bagi setiap pekerja di era MEA. Apalagi Unitomo juga sudah punya 140 orang lebih asesor yang sudah memiliki lisensi untuk melakukan serifikasi kompetensi," ujar Bachrul.
Bachrul mengatakan bahwa lulusan Unitomo tidak hanya memiliki ijazah dan transkrip nilai saja, tapi juga sertifikat yang diakui secara internasional.
"Lulusan Unitomo nggak hanya dapat ijazah dan transkrip nilai saja, tapi juga sertifikat yang diakui internasional, misalnya Lulusan Teknik Sipil Unitomo tidak hanya punya ijasah lulus saja, tapi juga sertifikat ahli beton yang diakui secara internasional," ujar Bachrul dalam sambutannya.
Lulusan Unitomo yang telah dibekali sertifikat kompeten diharapakan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari seluruh dunia.
"Di era globaliasi kita harus mengukur kompetensi tenaga kerja. Jadi nggak hanya dilihat dari ijazahnya tapi dari kemampuan, kompetensinya. Dengan adanya sertifikasi, diharapkan mahasiswa Unitomo nantinya mampu bersaing dengan setiap pekerja di Era MEA," tandas Bachrul. (iwd/iwd)