Itulah yang dilakukan oleh pasangan suami istri Fudhla Zahida (20) dan Miqdad Rabbani (23), yang menikah, Mingg (10/9/2017) kemarin di Jombangan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Miqdad dan Zahida merupakan pasangan muda yang sedang menempuh kuliah di Kairo, Mesir. Miqdad merupakan mahasiswa tingkat akhir jurusan Ushuludin dan Zahida mahasiswi semester 3 jurusan Syareah Islamiah. Keduanya menikah lantaran dijodohkan oleh kedua orang tuanya dan melalui proses Ta'aruf selama 1,5 bulan hingga menikah.
"Kami memang berencana berbagi kebahagiaan bersama, jadi yang merasakan bahagia itu tidak hanya kami tapi seluruh masyrakat terutama di Rohingya, soal rezeki biar Allah yang mengaturnya," ucap Miqdad saat ditemui detikcom di rumah mertuanya di kawasan Pare, Kabupaten Kediri, Selasa (12/9/2017).
Sejak awal perencanaan pernikahan keduanya, sudah disepakati bahwa hasil hadiah pernikahan akan disumbangkan kepada korban konflik kemanusiaan, seperti di Palestina dan Rohingya.
Selain berbagi kebahagiaam dan membantu masyarakat yang membutuhkan, keduanya juga berharap dapat menjadi inspirasi masyarakat lain untuk bersedekah dan membantu mereka yang membutuhkan.
Sementara, Agus Supriyono, Ketua LMI area Kediri mengaku, apa yang dilakukan Miqdad dan Zahida ini cukup unik dan menarik. Terlebih lagi memiliki kepedulian cukup tinggi kepada orang yang membutuhkan bantuan.
"LMI belum pernah menemui hal seperti ini, baru pertama kalinya. Biasanya kan penggalangan dana lewat pengajian dan acara lainnya, ini melalui pesta pernikahan," jelas Agus saat ditemui detikcom di kediamaan Nonot.
Berapa jumlah nominal yang disumbangkan, kedua mempelai dan pihak Lembaga Manajemen Infaq Kediri, enggan mengatakan. Selain untuk Rohingya, uang hadiah perkawinan tersebut juga diberikan kepada Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP). (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini