Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Wahyu Norman Hidayat mengatakan, Sokib diringkus petugas gabungan Sudit Jatanras Polda Jatim, Sat Reskrim Polres Jombang dan Unit Reskrim Polsek Bareng di rumah orang tuanya, Desa Ngampungan, Bareng pada Jumat (8/9) sekitar pukul 23.45 Wib.
"Anggota mengetahui keberadaan pelaku di Desa Ngampungan melakukan pengepungan. Setelah beberapa jam mengepung tim melihat pelaku akan masuk ke rumah orang tuanya melalui pintu belakang, kemudian pelaku kami tangkap," kata Norman melalui pesan WA ke detikcom, Sabtu (9/9/2017).
Usai ditangkap, lanjut Norman, Sokib dikeler petugas ke tempat-tempat persembunyiannya untuk pengembangan penyidikan. Namun, bapak tiga anak ini berusaha kabur. Akibatnya, tersangka harus merasakan timah panas polisi.
"Akhirnya diberikan tindakan tegas dengan melumpuhkan kedua kakinya," ujarnya.
Selama 10 hari menjadi buronan, Sokib ternyata tidak bersembunyi di kawasan hutan Bareng maupun Wonosalam. Bapak tiga anak itu bersembunyi di pemakaman pecinan tempat korban dimakamkan. Jarak pemakaman ini sekitar 2 Km dari rumah tersangka.
"Tersangka selama ini bersembunyi di sekitaran situ (makam pecinan)," terangnya.
Disinggung terkait motif Sokib tega membunuh korban, Norman mengaku masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. "Untuk lebih jelasnya besok saja akan dirilis oleh Pak Kapolda," tandasnya.
Sokib menghabisi nyawa Sri Handayani, istri Aiptu Sunaryo anggota Unit Sabhara Polsek Bareng. Suami korban yang bertugas di pos penjagaan Polsek Bareng purna tugas 1 September 2017. Sementara Sokib yang mempunyai toko kelontong di rumahnya, biasa belanja di toko kebutuhan pokok milik korban.
Sri ditemukan suaminya dalam kondisi tewas bersimbah darah di ruko miliknya, Jalan Ampera No 1, Desa/Kecamatan Bareng, Jombang, Selasa (29/8) tengah malam. Ibu tiga anak itu menderita luka tusuk di perut, luka sobek di mulut dan gigi tanggal satu, serta luka pukulan dengan ujung setrika di kepala belakang. Kedua kaki dan leher korban diikat dengan kabel.
Polisi menduga pembunuhan ini bermotif dendam lantaran korban dihabisi dengan cara sadis. Uang milik korban senilai Rp 310 juta yang sebelumnya hilang, ditemukan terpisah di sawah, tong sampah dan rumah kosong dekat rumah korban. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini