Ini Dia Cosplay Superhero Made In Tulungagung

Tulungagung - Siapa yang tidak kenal dengan sejumlah tokoh superhero, seperti Transformer, Batman maupun Iron Man. Film-film fiksi tersebut kini digandrungi oleh banyak orang, bahkan aneka cosplay atau kostum tiruannya pun juga menjadi buruan para penggemar.

Ceruk bisnis yang menggiurkan tersebut dimanfaatkan oleh Rudi Handoko, warga Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, untuk membuat aneka cosplay superhero robot.

"Yang saya buat banyak, ada Iron Man, Transformer, Batman dan beberapa superhero lain, pokoknya yang robot. Untuk yang paling banyak dipesan adalah Iron Man," kata Rudi saat ditemui di rumahnya, Jumat (8/9/2017).

Menurutnya, bisnis cosplay yang ia geluti berawal tahun 2014 yang lalu, saat itu ia hanya sekedar iseng ingin membuat cosplay untuk dipakai sendiri. Pada saat awal pembuatan, Rudi memanfaatkan bahan dari resin, namun bahan tersebut tidak berhasil.

Foto: Adhar Muttaqin

"Kemudian saya cari referensi di internet hingga akhirnya tahu ternyata bahan yang tepat adalah eva foam atau busa hati, tapi pada saat awal itu ya tidak bisa bagus, hanya sekedar jadi saja," kata mantan fotografer pengantin ini.

Hasil karya pertamanya selanjutnya diunggah ke media sosial Faebook, hingga kemudian muncul orang yang menawar dan laku terjual. Hingga akhirnya Rudi memutuskan untuk meninggalkan bisnis sablon dan fotografer pengantin untuk menekuni bisnis cosplay.

Dijelaskan untuk membuat satu buah kostum ia membutuhkan waktu sekitar dua minggu, mulai dari proses pembuatan mal, perakitan hingga finishing dengan menggunakan cat. Untuk merangkai seluruh kostum, dia memanfaatkan lem tembak.

Kata dia kostum buatannya tersebut juga dilengkapi dengan lampu dan perangkat elektronik, sehingga bagian kepala bisa terbuka secara otomatis. Hal inilah yang menjadi salah satu nilai tambah dari cosplay karyanya.

Foto: Adhar Muttaqin

Dikatakan, cosplay superhero tersebut telah dipasarkan ke sejumlah kota, mulai dari Jakarta, Bandung, Sumatera, Yogyakarta dan Makassar. Bahkan beberapa konsumennya berasal dari Malaysia.

"Untuk yang Malaysia itu justru menjadi salah satu pelanggan tetap, dia juga sering memberikan kritik membangun untuk buatan saya," imbuhnya.

Rudi menambahkan, menjalani bisnis kostum superhero tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena membutuhkan proses belajar yang lama dan serta ketelatenan.

"Dulu itu tidak seperti ini hasilnya, bahkan pada saat awal itu istri saya sampai marah-marah karena dikira tidak menghasilkan. Tapi sekarang dia malah senang," ujarnya. (bdh/bdh)