"Petik merah kopi atau yang benar-benar matang harus terus digalakkan demi kualitas kopi yang dihasilkan agar bisa terus bersaing dengan kopi-kopi daerah lain bahkan di tingkat global," kata Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf di sela-sela kegiatan, Kamis (7/9/2017).
Petik Merah Kopi mulai digelar sejak Bupati Irsyad Yusuf mencanangkan program Kopi Kapiten Pasuruan atau (Kopi Asli Kabupaten Pasuruan) pada 2015. Lokasi yang dipilih bergantian di kecamatan yang merupakan penghasil kopi.
"Sejak 2015 kami sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk mempromosikan dan mengembangkan kopi asli Pasuruan. Petani harus mampu mengolah hasil panen, mengemas bubuk kopi sendiri sehingga hasil yang didapatkan lebih besar," terang Gus Irsyad, sapaan akrab Bupati Irsyad.
Kopi yang dipetik harus yang benar-benar sudah matang (merah) Foto: Muhajir Arifin |
"Alhamdulillah berkat kerja keras sejak 2015, para petani di 8 kecamatan penghasil kopi saat ini sudah mampu memproduksi sendiri kopi kemasan dengan memberinya merek sendiri. Bahkan tiga merek kopi produksi petani sudah mendapat hak paten," terangnya.
8 kecamatan penghasil kopi yakni Kecamatan Tutur, Purwodadi, Pasrepan, Lumbang, Puspo, Prigen, Purwosari serta Kecamatan Tosari. Total luas lahan kopi mencapai 4.362 hektar yang memproduksi kopi sebanyak 1222,43 ton dalam bentuk biji ose, atau rata-rata seberat 532,13 kilogram ose/hektar.
Setiap kecamatan memiliki kelompok tani yang memproduksi bubuk kopi kemasan dengan merek masing-masing.
Saat ini, Pemkab Pasuruan juga sudah bekerjasama dengan Pusat Penelitian (Puslit) Kopi dan Kakau, Jember, dalam upaya membentuk Unit Pengelolaan Hasil (UPH). UPH tersebut untuk meningkatkan kualitas hasil panen sebelum diolah.
"Jadi, kopi-kopi yang dihasilkan petani ini diuji dan dikelola lebih dulu di UPH. Setidaknya UPH ini menjadi kontrol dari kopi yang dihasilkan petani. Harapannya bisa menjaga cita rasa Kopi Kapiten agar tetap terjaga. Kami sudah punya 3 UPH, dan ke depan, akan kami tambah lagi jumlah UPH-nya," terangnya. (iwd/iwd)












































Kopi yang dipetik harus yang benar-benar sudah matang (merah) Foto: Muhajir Arifin