Petani Pasuruan Terus Diajak Petik Merah Kopi Demi Jaga Kualitas

Petani Pasuruan Terus Diajak Petik Merah Kopi Demi Jaga Kualitas

Muhajir Arifin - detikNews
Kamis, 07 Sep 2017 15:35 WIB
Bupati Irsyad Yusuf melakukan petik merah kopi (Foto: Muhajir Arifin)
Pasuruan - Pemkab Pasuruan kembali menggelar Petik Merah Kopi bersama puluhan petani di Dusun Gunung Malang, Desa Tambak Sari, Kecamatan Purwodadi. Kegiatan yang rutin digelar setiap tahun itu sebagai upaya meyakinkan petani agar memanen kopi saat benar-benar matang (merah) agar kualitasnya terjaga.

"Petik merah kopi atau yang benar-benar matang harus terus digalakkan demi kualitas kopi yang dihasilkan agar bisa terus bersaing dengan kopi-kopi daerah lain bahkan di tingkat global," kata Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf di sela-sela kegiatan, Kamis (7/9/2017).

Petik Merah Kopi mulai digelar sejak Bupati Irsyad Yusuf mencanangkan program Kopi Kapiten Pasuruan atau (Kopi Asli Kabupaten Pasuruan) pada 2015. Lokasi yang dipilih bergantian di kecamatan yang merupakan penghasil kopi.

"Sejak 2015 kami sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk mempromosikan dan mengembangkan kopi asli Pasuruan. Petani harus mampu mengolah hasil panen, mengemas bubuk kopi sendiri sehingga hasil yang didapatkan lebih besar," terang Gus Irsyad, sapaan akrab Bupati Irsyad.
Kopi yang dipetik harus yang benar-benar sudah matang (merah)Kopi yang dipetik harus yang benar-benar sudah matang (merah) Foto: Muhajir Arifin
Selain meyakinkan petani agar memanen kopi saat benar-benar matang, Pemkab juga gencar mengikutkan petani kopi dalam berbagai perlombaan dan pameran dan turun tangan dalam pengembangan, rehabilitasi, diversifikasi, penanganan pasca panen. Petani dimanjakan dengan bantuan bibit, pemberian alat pengolah kopi, dan alat pengemas hingga pelatihan-pelatihan.

"Alhamdulillah berkat kerja keras sejak 2015, para petani di 8 kecamatan penghasil kopi saat ini sudah mampu memproduksi sendiri kopi kemasan dengan memberinya merek sendiri. Bahkan tiga merek kopi produksi petani sudah mendapat hak paten," terangnya.

8 kecamatan penghasil kopi yakni Kecamatan Tutur, Purwodadi, Pasrepan, Lumbang, Puspo, Prigen, Purwosari serta Kecamatan Tosari. Total luas lahan kopi mencapai 4.362 hektar yang memproduksi kopi sebanyak 1222,43 ton dalam bentuk biji ose, atau rata-rata seberat 532,13 kilogram ose/hektar.

Setiap kecamatan memiliki kelompok tani yang memproduksi bubuk kopi kemasan dengan merek masing-masing.

Saat ini, Pemkab Pasuruan juga sudah bekerjasama dengan Pusat Penelitian (Puslit) Kopi dan Kakau, Jember, dalam upaya membentuk Unit Pengelolaan Hasil (UPH). UPH tersebut untuk meningkatkan kualitas hasil panen sebelum diolah.

"Jadi, kopi-kopi yang dihasilkan petani ini diuji dan dikelola lebih dulu di UPH. Setidaknya UPH ini menjadi kontrol dari kopi yang dihasilkan petani. Harapannya bisa menjaga cita rasa Kopi Kapiten agar tetap terjaga. Kami sudah punya 3 UPH, dan ke depan, akan kami tambah lagi jumlah UPH-nya," terangnya. (iwd/iwd)
Berita Terkait