"Semua pemimpin partai pasti siap. Saya pun siap jadi cawabup. Beliau (Irsyad Yusuf) sudah menyerahkan formulir pendaftaran sebagai calon bupati ke PPP. Saya sebagai ketua juga sudah mendaftar sebagai calon wakil bupati," kata Ahmad Mawardi kepada detikcom, Rabu (6/9/2017).
Mawardi mengungkapkan, kesiapan tersebut didasari beberapa pertimbangan. Pertama karena hanya Gus Irsyad yang mendaftarkan diri sebagai calon bupati ke PPP dan berasal dari partai yang sama-sama memiliki akar NU.
"Sejumlah ulama juga merestui dan berpesan bahwa lebih baik membangun koalisi dengan PKB, lebih selaras," terang Mawardi.
Pertimbangan lainnya, secara kalkulasi politik, PPP lebih layak menyorongkan kadernya sebagai cawabup. "PPP yang memiliki 3 kursi di DPRD Kabupaten Pasuruan masih membutuhkan 7 kursi lagi jika ingin mengusung calon bupati. Mana mungkin ada partai yang memiliki kursi lebih banyak mau jadi cawabup," tandasnya.
Mawardi memastikan rekomendasi DPP PPP akan turun ke Irsyad Yusuf. Menurut dia, jika sesuai dengan aturan dan mekanisme partai, tak boleh ada nama lain yang mendapat rekomendasi selain nama yang dihasilkan dari proses penjaringan DPC.
"Kami sudah memberikan kesempatan pada sejumlah tokoh, namun sampai batas akhir penyerahan formulir, hanya Gus Irsyad yang mengembalikan formulir. Jadi kalau rekom jatuh ke orang lain, saya akan tolak," tandasnya.
Meski demikian, Mawardi menegaskan sikap partainya tak akan berubah jika dia tak terpilih sebagai calon wakil bupati.
"Yang penting setiap keputusan harus dibicarakan dulu, seperti apa pertimbangannya. Kami harus tahu. Yang pasti calon yang mendapat rekom partai akan kami dukung penuh," pungkasnya.
Irsyad Yusuf yang memastikan diri kembali maju hingga saat ini belum mengumumkan pendampingnya. Petahana Bupati Pasuruan ini terus bergerilya mencari dukungan dari partai-partai untuk memuluskan langkahnya kembali memenangi Pilbup. (iwd/iwd)











































