Ratusan warga dari sejumlah organisasi keagamaan dan politik ini menggelar aksinya di Kantor DPRD Kabupaten Pasuruan di Jalan Raya Raci, Bangil, Rabu (5/9/2017). Mereka menggelar orasi berisi kecaman dan tuntutan pada kekejaman yang terjadi di Myanmar.
"Saudara kita, sesama muslim di Rohingya mengalami penindasan yang luar biasa. Saya pernah ke Palestine, sekejam-kejamnya Israel, Israel adalah bangsa yang kejam tapi mereka masih tak semena-mena membunuh anak-anak dan perempuan. Ini tidak! Kalau dikatakan di sana (Myanmar) ada masalah politik dan ekonomi, pastilah, nggak ada satupun konflik di dunia ini yang lepas dari politik dan ekonomi. Tapi yang kita lihat hari ini adalah ada pembantaian yang tidak manusiwi. Binatang saja tak akan melakukan hal itu," kata Koordinator Solidaritas Umat Islam Pasuruan Habib Zainal Abidin, saat berorasi.
Orasi Zainal tersebut langsung disambut takbir peserta aksi. Para peserta aksi juga membawa puluhan spanduk dan poster yang bertuliskan tuntutan agar kekejaman terhadap muslim Rohingya segera dihentikan.
"Dari sini kita akan ke Kantor Walubi di Surabaya. Tidak untuk mengadakan pembalasan. Kami akan minta mereka (Walubi) menyampaikan protes kami ke saudara-saudara mereka di sana (Myanmar). Meski Indonesia mayoritas Islam tapi anda (umat Budha di Indonesia) bisa hidup tenang dan damai," tandasnya.
Dikatakan Zainal, umat Islam Pasuruan berharap Walubi mampu menyuarakan protes keras tersebut ke perwakilan mereka di Myanmar.
"Kami akan berdiskusi dengan mereka tentang kekejaman terhadap muslim di Myanmar. Harapannya mereka mengambil langkah kongkrit sehingga bisa membantu menyelesaikan kekerasan di sana. Aksi ini aksi damai," tandasnya.
Setelah puas berorasi di DPRD, ratusan peserta aksi ini langsung menuju ke Kantor DPD Walubi Jatim, Ketintang, Gayungan, Surabaya. (fat/fat)











































