Seperti di
![]() |
Sweeping dilanjutkan di simpang tiga Lengkong, Jalan Raya Trowulan. Di jalur nasional itu, petugas menghentikan setiap bus, travel dan mobil pribadi yang akan menuju ke Jateng. Selain memeriksa identitas setiap penumpang, polisi juga menggeledah barang bawaan mereka.
"Kendaraan yang diberhentikan semuanya yang kami curigai mengarah ke barat, seperti Yogyakarta, Semarang, Magelang dan ke Candi Borobudur," kata Kabag Ops Polres Mojokerto Kompol Tri Sujoko kepada detikcom di simpang tiga Lengkong, Rabu (6/9/2017).
Sekitar satu jam sweeping di pertingaan Lengkong, lanjut Tri, pihaknya memeriksa 6 bus dan 5 travel yang akan menuju ke Jateng. Menurut dia, pemeriksaan ini untuk mencegah keberangkatan anggota ormas sekaligus kelompok radikal dari Jatim yang akan bergabung di aksi bela Rohingya 8 September nanti di Candi Borobudur.
"Sejauh ini belum ada temuan. Tadi kami juga mengimbau karena situasi Rohingya seperti itu, jangan sampai kita ikut ke Jateng, pasrahkan saja kepada pemerintah penanganannya," terangnya.
Selain sweeping kendaraan, kata Tri, pencegahan keberangkatan anggota ormas ke aksi bela Rohingya di Candi Borobudur juga melibatkan Sat Intelkam dan Sat Binmas Polres Mojokerto. Pasalnya, bukan tak mungkin sejumlah ormas di Mojokerto mengerahkan anggotanya ke aksi tersebut.
"Kami kerahkan rekan intel masuk ke tokoh masyarakat dan tokoh agama, binmas juga melakukan penyuluhan ke masyarakat. Alhamdulillah selama ini belum ada pergerakan," tandasnya.
Aksi bela Rohingya oleh gabungan ormas di Candi Borobudur tak mendapatkan izin dari kepolisian. Aksi yang akan digelar 8 September itu dipindahkan ke Masjid An Nuur, Sawitan, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Aksi akan diwarnai dengan doa bersama dan penggalangan dana untuk etnis Rohingya yang menjadi korban kebiadaban militer Myanmar. (fat/fat)