Difasilitasi Pemkab, UKM Banyuwangi Rambah Pasar Lebih Luas

Difasilitasi Pemkab, UKM Banyuwangi Rambah Pasar Lebih Luas

Ardian Fanani - detikNews
Senin, 04 Sep 2017 19:41 WIB
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) bekerja sama dengan organisasi buruh internasional (International Labour Organization/ILO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan PT HM Sampoerna, memfasilitasi para pelaku UMKM Banyuwangi bertemu langsung dengan empat pembeli alias 'buyer' kelas kakap.

Pertemuan ini adalah puncak dari kegiatan lokakarya, konsultasi bisnis, dan pendampingan privat melalui program Sustaining Competitive and Responsible Enterprises (Score) Plus melalui penyelenggara Business and Export Development Organization (BEDO) Bali.

"Pertemuan ini sekaligus membuka jalan bagi produk-produk hasil produksi UMKM Banyuwangi ke kancah yang lebih luas. Di sini sekaligus ada transaksi. Kami ingin transaksi ini berkelanjutan," ujar Program Manager BEDO, Jeff Kristanto, saat diwawancarai detikcom, usai pertemuan para pelaku UMKM dengan buyer di Hotel Santika, Banyuwangi, Senin (4/9/2017).

Sebelumnya, selama lima bulan, kata Jeff, para pelaku UMKM Banyuwangi mendapat berbagai bekal berharga. Mulai perhitungan modal usaha, pembukuan sederhana, digital marketing sederhana, inovasi, pengetahuan higienis, dan keselamatan kerja.

"Ini merupakan rangkaian tuntas pendampingan yang kami lakukan. Kami bantu hingga UMKM bisa menjual produknya," tambahnya.

Keempat buyer yang dimaksud antara lain eksportir gula kelapa dan cokelat, PT Big Tree Farm Bali, yang memiliki pembeli terbesar eksporter tersebut berasal dari Amerika Serikat (AS), Eksportir barang-barang kerajinan asal Jogjakarta, PT Indorisakti, Kopi Kultur Bali, Mr Kuta dan Krisna, pusat oleh-oleh di Bali.

General Manager (GM) Mr Kuta, Handayani, mengaku produk-produk UMKM Banyuwangi sangat layak untuk dipasarkan di pusat oleh-oleh yang dia kelola tersebut. Dia mencontohkan, makanan ringan hasil produksi UMKM Banyuwangi sangat enak. Misalnya keripik pisang, ada rasa original, manis, dan balado.

"Makanan dan produk-produk kerajinan Banyuwangi. saya kira bisa masuk semua ke Mr Kuta," kata dia.

Sementara itu, Etika Nur Kristiani, pemilik UMKM Dbeja mengaku, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi dirinya yang merintis usaha kecil pertama kali ini. Salah satu manfaat yang diterimanya adalah pelatihan proses desain dan packaging produk.

"Dulu itu jelek banget kemasan produk saya. Setelah ada pelatihan muncul minat bagi pembeli. Naiknya sekitar 30 persen," ujarnya kepada detikcom. (iwd/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.