"Setiap hari aktivis melihat dan memahami konflik di masyarakat, dan tak jarang berusaha menyelesaikan konflik itu," ungkap Dahlan Iskan saat menjadi narasumber dalam acara Better Future for The Next Generation di Universitas Surabaya, Senin (4/9/2017).
Lebih lanjut, Dahlan menekankan soal potential conflict yang sering menjadi atribut seseorang. "Kalau mau mencari pemimpin, saya akan mencari orang yang tidak potential conflict. Gimana caranya agar jadi orang yang tidak potential conflict? Ya salah satunya dengan latihan terjun ke masyarakat," ungkapnya.
Menurut Dahlan, seorang aktivis mahasiswa memiliki sikap, karakter dan penjiwaan yang lebih matang. "Mahasiswa yang kutu buku akan kalah dengan mahasiswa yang jadi aktivis," tambahnya.
Ada sekitar 400 mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya yang hadir dalam acara yang bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota Surabaya ini.
"Acara ini bekerja sama dengan Dinas Sosial, dan merupakan kelanjutan dari program Dinas Sosial dalam mencari relawan mahasiswa untuk mendampingi anak-anak putus sekolah di Surabaya," jelas Anthon Tjahjoanggoro, ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Ubaya.
Diharapkan, melalui kegiatan ini mahasiswa semakin terdorong untuk ikut berpartisipasi dalam program pemerintah ini. "Kami harapkan mahasiswa yang hadir semakin terangsang untuk menjadi relawan, terjun langsung ke masyarakat," pungkas Anthon. (iwd/iwd)











































